BADUNG (terasbalinews.com). Sebanyak 197 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan menerima remisi khusus Idulfitri 1444 H. Tujuh orang WBP di antara mereka menerima remisi khusus II (RK II), dan langsung bebas.
Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu, yang didampingi Kepala Lapas Kerobokan, Fikri Jaya Soebing, remisi khusus Idulfitri merupakan remisi yang diberikan kepada WBP muslim yang telah memenuhi syarat administratif.
“Di Indonesia, terdapat dua jenis remisi, yaitu remisi umum setiap 17 Agustus, dan remisi khusus setiap hari besar masing-masing agama di Indonesia,” ujarnya setelah pemberian remisi, Sabtu (22/4/2023).
Lebih lanjut, Anggiat berharap remisi yang diberikan dapat menjadi renungan dan motivasi untuk selalu introspeksi diri, menjadi manusia yang lebih baik.
“Kepada seluruh Warga Binaan, saya mengajak untuk berperan aktif dalam mengikuti segala bentuk program pembinaan, tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan tata tertib Lapas, sehingga dapat menjadi bekal kehidupan nantinya, ketika kembali ke masyarakat,” tambahnya.
Mengenai kondisi lapas, Kepala Lapas Kerobokan, Fikri Jaya Soebing, mengungkapkan bahwa kondisi lapas melebihi kapasitas.
“Saat ini, kami memiliki jumlah tahanan dan narapidana sejumlah 953 orang, dengan daya tampung hanya 259 orang. Kondisi ini membuat Lapas Kerobokan over kapasitas hingga 368%,” ungkapnya.
Fikri berharap, renovasi bangunan dan pembangunan blok baru yang sedang dilakukan dapat meningkatkan daya tampung Lapas Kerobokan.
“Saya berharap keberadaan blok baru dapat memberikan sedikit ruang bagi warga binaan kami,” harapnya.
Sebelum kegiatan pemberian remisi, segenap WBP muslim Lapas Kerobokan melakukan salat Idulfitri, dengan H. Abdullah Salim dari MUI Bali sebagai pembawa khotbah. (pri)
