BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Eco Enzyme Solusi Mengurangi Sampah Organik dan Pendinginan Bumi

Pelatihan Eco Enzyme oleh Yayasan Cahaya Cinta Kasih di SOUL Center Denpasar. (foto/ist
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com).  Gelombang panas mematikan melanda Eropa, menelan korban jiwa dan memicu kepanikan. Di tengah kekacauan tersebut, Dewa Bayu Wirawan, Kamis (18/5/2023), relawan Eco Enzyme Bali Tangi, mengungkapkan perspektif baru tentang tiga sikap umum yang muncul saat menghadapi bencana ini: Flight (menghindar), Fight (menghadapi), atau Freeze (berdiam diri). Beberapa merasa tidak terlalu terpengaruh karena musibah terjadi di Eropa yang jauh dari mereka (Flight). Ada juga yang lebih fokus pada kepentingan pribadi dan menganggap isu pemanasan global tidak menjadi masalah yang perlu mereka hadapi secara langsung (Fight). Sementara itu, ada yang memilih untuk tetap diam dan merasa tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi (Freeze). Dewa Bayu Wirawan berharap ceritanya dapat mengubah cara pandang kita terhadap musibah ini.

Dalam menghadapi tantangan ini, Yayasan Cahaya Cinta Kasih bersama dengan Bali Tangi memutuskan untuk mengambil langkah proaktif. Menyadari bahwa gaya hidup bijak dalam pengelolaan sampah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan manusia.

“Salah satu solusi yang efektif adalah penggunaan eco enzyme, yaitu cairan yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik, gula, dan air,” tuturnya.

Pelatihan Eco Enzyme oleh Yayasan Cahaya Cinta Kasih di SOUL Center Denpasar pada tanggal 18 Mei 2023 merupakan acara yang kedua kalinya dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembuatan dan manfaat eco enzyme. Eco enzyme memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai disinfektan, pembersih udara, pembersih lantai, dan penghilang minyak di kompor. Selain itu, eco enzyme juga dapat membantu mengurangi populasi nyamuk, menetralisir bahan kimia dalam saluran air, dan menyegarkan lingkungan dengan menghilangkan bau tak sedap di saluran air, sungai, dan danau.

Sekretaris Yayasan Cahaya Cinta Kasih, Putu Meganada dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa pelatihan pembuatan eco enzyme ini merupakan bagian dari program YCCK dalam mencintai semesta dan alam. Yayasan telah melakukan meditasi penyembuhan bumi secara non-fisik dan telah mengadakan pelatihan ini di tiga kota besar, yaitu Denpasar, Jakarta, dan Surabaya.

“Tujuan dari pelatihan ini tetap sama, yaitu untuk mengajarkan masyarakat tentang pentingnya penggunaan eco enzyme,” kata Putu Megananda.

Selanjutnya, Yayasan Cahaya Cinta Kasih berencana untuk menuangkan eco enzyme di Danau Batur dengan melibatkan para pencinta lingkungan dan berkolaborasi dengan SOUL Community. Dengan menerapkan eco enzyme dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dapat aktif berkontribusi dalam mengurangi sampah organik dan menjaga keseimbangan lingkungan.

“Yayasan Cahaya Cinta Kasih berharap bahwa melalui pelatihan ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik akan meningkat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk masa depan bumi yang lebih baik,” tutupnya. (*/dek)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *