BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Galang Dana bagi Anak Autis dan Anak Berkebutuhan Khusus Prasejahtera, LSPR Kembali Gelar A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism”

banner 120x600

(foto – Ist) LSPR melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) dan Sunrise Art Gallery selenggarakan kegiatan bertajuk “Heart for Autism”
JAKARTA – Sukses menyelenggarakan pameran lukisan dalam kegiatan amal bulan Maret lalu, The London School of Public Relations (LSPR) melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) dan Sunrise Art Gallery kembali menyelenggarakan kegiatan serupa bertajuk “Heart for Autism” yang berlangsung 1-28 Agustus 2019 di Sunrise Art Gallery, Fairmont Jakarta.
Berkolaborasi dengan Daya Pelita Kasih Foundation untuk memamerkan karya lukis bernilai seni. Hasil penjualan lukisan dalam kegiatan ini akan diberikan kepada pelukis dan didonasikan kepada Rumah Autis yang menangani anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus dari keluarga prasejahtera.
A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism” dikemas sebagai ajang pameran 33 lukisan hasil goresan tangan anak berkebutuhan khusus dari Daya Pelita Kasih Foundation. Karya seni yang terlukis di atas kanvas memiliki nilai artistik bentuk ekspresi isi hati, sebagai cara mereka berkomunikasi. Goresan dan komposisi warna yang menyatu dalam lukisan, memberi makna dari sebuah nilai seni milik tangan-tangan kreatif.
Alfonsus Dalay, Aurelie Sari Putri Wirananda, Banu Gunottama, Basmarrahman Daulat, Bima Ariasena Adisoma, Daya Olivia Korompis, Diego Luister Berel, Fero Adhi Mada Sardjono, Indhy Mutiarahma, Jane Gabriela, Kiemas Rizki Aguswira Ilyas Nurhadi, Mahadana Trayusa, Seto Swastiko, Vera Van Till, dan Wilson Luhur adalah siswa-siswi berbakat asuhan Daya Pelita Kasih Foundation, yang turut memamerkan hasil karya mereka dalam kegiatan amal ini.
Gelaran kegiatan ini adalah rangkaian aktualisasi dari Kick Off Project on Autism Awareness yang diprakarsai oleh LSPR, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) dan CT Arsa Foundation, untuk mengembangkan bakat anak-anak penyandang autisme. Founder & Director of LSPR Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR., Executive Director of RS PON  dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS., dan Founder & Head of CT Arsa Foundation drg. Anita Ratnasari Tanjung, MARS., menandatangani komitmen bersama pada Sabtu (27/7/2019) lalu di Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean 12-14A Jakarta.
Para pihak sepakat bersama-sama meningkatkan kepedulian sosial untuk penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, konsultasi, penanganan, terapi serta pengembangan bakat, bagi para penyandang autisme terutama dari keluarga prasejahtera. Pada saat yang sama, dilakukan pula penandatanganan poster acara A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism” oleh Prita Kemal Gani dan Anita Ratnasari Tanjung, sebagai simbol peresmian kegiatan tersebut.
A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism” digelar 1 Agustus 2019 di Sunrise Art Gallery, Fairmont Jakarta level 2, Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno – Jakarta Pusat. Hari pertama, dihadiri oleh para tamu VIP mulai pukul 10.00 WIB, dan selanjutnya akan dibuka untuk umum, 2 – 28 Agustus 2019 mulai pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB. Tamu undangan, para pencinta seni dan masyarakat umum dapat menikmati sekaligus memiliki karya seni yang dikaguminya. Pameran hasil karya 33 pelukis berbakat asuhan Daya Pelita Kasih Foundation, dijual dengan kisaran harga mulai Rp. 6 juta hingga Rp.18 juta.
LSCAA juga meyakini bahwa kegiatan amal ini akan memberikan kontribusi positif. LSCAA merupakan bentuk kepedulian LSPR dalam menyuarakan keberadaan individu autistik di Indonesia dengan beragam kegiatan selama 11 tahun secara kontinyu. LSCAA memiliki berbagai program pelatihan, seminar, ajang kesenian, penelitian, dan beragam kerjasama, seperti kolaborasi yang dilakukannya bersama Daya Pelita Kasih Foundation.
Daya Pelita Kasih Foundation, organisasi nirlaba yang melayani dan berkarya bersama anak-anak, remaja, dan orang dewasa berkebutuhan khusus, seperti Autisme, ADHD/ADD, Cerebral Palsy, Down Syndrome, dan sebagainya. Didirikan tahun 2003, oleh Ronald Korompis, Mary Korompis, dan Katharina Lita Wewengkang. Yayasan ini didedikasikan untuk melanjutkan misi mereka dengan memberikan Pendidikan, Pelatihan, Terapi dan program-program lain yang dibutuhkan oleh individu berkebutuhan khusus.
Selama lebih dari 16 tahun, telah melayani anak-anak, remaja dan orang dewasa berkebutuhan khusus bersama keluarga dan komunitas mereka untuk menemukan, mengeksplorasi dan mengembangkan potensi dengan memberikan kesempatan menjalani kehidupan mereka seutuhnya. Menyelenggarakan “Life Program” yang memungkinkan siswa untuk belajar dan tumbuh, menjalin persahabatan dan kegiatan sosial dalam kehidupan. Kesempatan dan pengalaman yang luar biasa dirasakannya dalam berkolaborasi pada ajang A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism” di Sunrise Art Gallery, Fairmont Jakarta level 2.
Sunrise Art Gallery turut menunjukkan kepeduliannya dengan mendukung kegiatan ini. Berlokasi strategis di Hotel Bintang 5, Sunrise Art Gallery dibangun dengan visi untuk menjadi pintu bagi Seniman Indonesia dan Internasional yang berbakat. Galeri ini menyajikan karya-karya seni terkenal, baik lokal maupun internasional yang berfokus pada seni kontemporer. Selain itu, hadir pula sebagai tempat berbagi ide dan pengetahuan melalui workshop, seminar, artist talk, dan kegiatan lain yang melibatkan seni, serta melaksanakan berbagai program untuk amal.
Penggalangan dana dalam acara A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism” ini dilakukan secara berkesinambungan, karena tersentuh membantu anak-anak autis dan anak berkebutuhan khusus yang kurang beruntung.
“Mendidik, merawat, memiliki anak berkebutuhan khusus tidaklah mudah. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan edukasi dan perhatian khusus dari orang tua, orang-orang sekitar, masyarakat, dan juga Pemerintah. Banyak anak penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) di Indonesia yang tidak mendapatkan terapi yang dibutuhkan, karena mahalnya proses terapi dan fasilitas yang kurang memadai,” ujar Prita Kemal Gani, Founder & Director of LSPR sekaligus Inisiator LSCAA di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Ia menegaskan kembali, bahwa hasil penjualan lukisan akan diberikan kepada pelukis dan juga didonasikan untuk Rumah Autis, sebuah Lembaga Sosial yang menangani anak-anak autisme dan anak berkebutuhan khusus (ABK) dari keluarga prasejahtera. Pasangan Deka Kurniawan dan Laili Ulfiati, bersama dua terapis muda Ismunawaroh dan Henny Ma’rifah, memulai kegiatan Rumah Autis pada 9 Desember 2004 di rumah kontrakan sederhana di kawasan Jati Makmur, Pondok Gede – Bekasi.
Seiring berjalannya waktu, Rumah Autis terus mendapat tanggapan positif masyarakat. Rumah Autis kini memiliki 9 cabang di wilayah Jabodetabek, Karawang dan Bandung, dan menangani lebih dari 200 anak. Lembaga ini kerap memberikan layanan gratis untuk keluarga miskin. Seluruh biaya operasional dan peralatan sederhana Rumah Autis diperoleh dari kemurahan hati para Donatur.
Kunjungi dan meriahkan A Group Charity Art Exhibition “Heart for Autism” untuk membantu dan mendukung anak-anak autisme yang datang ke Rumah Autis, agar mendapatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhannya. Sekaligus mengajak masyarakat bersama-sama menerima dan membantu keberlangsungan hidup anak-anak autisme di sekitar kita. Let Us Become The Agent of Voice for Voiceless,” tutup Prita Kemal Gani diakhir kata pengantar yang tertera dalam katalog lukisan.(ika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *