BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Meski Defisit, APBN KiTa Bali April 2023 Masih Sangat Baik

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bali, Teguh Dwi Nugroho (foto/tbn)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali mencatat bahwa kinerja APBN di Provinsi Bali masih sangat baik. Hal tersebut terungkap dalam media briefing APBN Kinerja dan Target (KiTa) periode April 2023, yang dilakukan secara virtual, Selasa (18/4/2023).

Menurut Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bali, Teguh Dwi Nugroho, kondisi APBN Provinsi Bali hingga 31 Maret 2023 diterima sebesar Rp 3,93 triliun, dengan realisasi sebesar Rp 4,71 triliun, atau 21,04% dari pagu. Sebesar 1,78 triliun dari dana tersebut digunakan untuk belanja K/L dan 2,9 triliun ditransfer ke daerah.

“Berdasarkan data pendapatan atau penerimaan dan belanja tersebut, masih terdapat defisit APBN sebesar Rp 778,58 miliar. Akan tetapi, APBN bulan Maret mengalami penurunan defisit sebesar 520,80 persen dibandingkan tahun 2022, pada bulan dan tanggal yang sama, kurang lebih Rp 3,5 triliun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, penyaluran dana transfer ke daerah (TKD) untuk Provinsi Bali mencapai 26,76% dari pagu yang ditetapkan, yaitu sebesar sebesar Rp 10,9 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membantu pelaksanaan berbagai program pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Dibandingkan dengan tahun 2022, maka penyaluran TKD hingga 31 Maret 2023 mengalami penurunan 11,15%. Penurunan ini, mungkin, karena beberapa komponen TKD yang mengalami cukup besar, seperti DID turun 87,26%, DKA turun 17,69%, dan DAU turun 8,83%,” tambahnya.

Terkait penerimaan Provinsi Bali dari sektor pajak, tercatat peningkatan sebesar 45,74% dibandingkan tahun 2022 secara yoy, dengan PPN dan PPnBM mengalami peningkatan tertinggi, yakni hingga 75,29%.

Selanjutnya, penerimaan Provinsi Bali melalui sektor bea dan cukai hingga 31 Maret 2023 mencapai Rp 1,17 triliun, dengan perincian Rp 1,07 triliun dari cukai dan Rp 98,10 miliar melalui bea masuk. Dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2022 secara yoy, angka ini meningkat 18,31%.

Sementara, penerimaan Provinsi Bali melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Maret 2023 mencapai Rp 9,34 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 3,74% dibandingkan data tahun 2022 secara yoy.

Dengan realisasi APBN KiTa hingga 31 Maret 2023, pembangunan perekonomian Bali diharapkan dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2022, serta siap menghadapi gejolak perekonomian global yang masih belum pulih.

“Diharapkan, postur APBN yang ada di nasional, dan Provinsi Bali, bisa menjawab dua hal tersebut. Mudah-mudahan dengan pertumbuhan yang selalu positif, para investor akan masuk ke Indonesia untuk berinvestasi. Juga, dengan alokasi APBN, kita gunakan untuk jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat jika terjadi gejolak,” pungkas Teguh. (yak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *