SEMARAPURA (terasbalinews.com). Keluarga pasien penderita Penyakit Kusta utamanya yang berada di Klungkung kebingungan mencari obat Kusta . Hal itu dikeluhkan oleh keluarga pasien yang juga menjabat sekretaris LPD Desa Gelgel, Komang Suamba, Senin (29/5/2023) . Disebutkan, menurut I Wayan Suasta kakak keluarga pasien penderita Kusta NS yang beralamat Dusun Kacangdawa, Desa Kamasan, KLungkung, menyatakan bahwa keluarganya sejak awal bulan Mei 2023 tidak mendapatkan stok obat epidemi Kusta.
“Dengan kelangkaan obat Kusta ini ,di satu sisi akan membawa dampak yang sangat serius pada pasien penderita kusta,” ujarnya.
Dikatakan, menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, efek yang akan ditimbukanl reaksi yang bisa membahayakan dan penderita kusta bisa resistensi terhadap terapi obat yang sama jika konsumsi obat sampai terputus.
“Artinya jika terus seperti ini, terapi yang selama ini dijalani pasien Kusta selama beberapa bulan (1-12bln) akan menjadi sia sia,” ketusnya.
Terkait dengan kelangkaan Obat Kusta ini Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Klungkung Ketut Ardana, menyatakan sudah membuat surat ke provinsi sejak tanggal 15 Maret 2023, namun sayangnya obat ini tidak ada dipusat karena obat ini merupakan bantuan dari World Healt Organization (WHO).
Dirinya selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Klungkung menyampaikan permohonan maaf, yang jelas dinas kesehatan Klungkung sudah berproses sejak 15 maret 2023, sejak stock masih lagi 2 minggu sudah berusaha . Masalahnya obat kusta memang sudah habis di provinsi, sedangkan dari pusat belum datang, karena memang stock obat sudah habis. ( World Healt Organisation )
”Memang semua Kabupaten menemui hal yang sama kasus kelangkaan ini, makanya Diskes Klungkung tidak bisa memenuhi kebutuhan obat Kusta ini,” jelasnya.
Kepastian hal kelangkaan obat ini dikemukakan pula oleh Kadiskes Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni mengakui secara jujur hal ini. Menurut Kadiskes Adi Swapatni menyatakan bahwa pihaknya sudah berupaya mencari stok obat ke Provinsi Bali malah sampai ke pusat namun sia sia ,ternyata semua masih terjadi kekosongan.
“Sebenarnya kondisi kelangkaan ini terjadi di seluruh kabupaten dan kami sudah bersurat ke provinsi untuk meminta obat kusta tertanggal 15 maret 2023. Dari 12 blister yang kami minta dapat 6 blister dan sudah didistribusikan ke pasien yang kami terima dari provinsi.
“Obat nanti akan dikirim secara serentak dari pusat. Mohon maaf atas ketidak nyamanan ini, kami akan terus berkordinasi,” pungkasnya.(ron)