Berikut sekilas kisah hidup Matin Tokan
Oleh Rahman Sabon Nama–Denpasar
Martin Tokan lahir di rumah sakit Bukit, Lewoleba, Lembata pada 30 Januari 1985. Martin merupakan anak kedua dari bapak Cristianus Asan Leki dan ibu Helena Kewae Bolen. Masa kecilnya sampai dengan usia 18 tahun, Martin dan keluarga tinggal di Kalimantan karena ayahnya bekerja di perusahaan kayu, PT. Ratah Timber Company.
Sayangnya, saat Martin berusia 14 tahun, ibunda tercinta meninggal dunia karena sakit. Di masa kecilnya, Martin menunjukkan kecerdasan dan semangat juang yang tinggi. Dia lebih aktif dibandingkan dengan ketiga saudaranya, Imanuel Tokan, Damianus Geroda Bayon, dan Maria Paulina Kewae Bolen. Setelah beberapa tahun kemudian, Martin mempunyai Ibu sambung yang bernama Bulu Sadu yang memberinya seorang adik tiri, Brigita Ina Tokan.
Memasuki masa remaja, Martin justru sering menunjukkan perilaku nakalnya yang sangat membuat ayahnya cemas. Martin pun putus sekolah di bangku SMA. Tahun 2002, sang ayah memutuskan untuk memindahkan Martin ke Surabaya dalam pengasuhan adik dari ayahnya, bapak Thomas Raya Tokan.
Baca Juga : Upaya Bunuh Diri Seorang ASN di Sikka Digagalkan Keluarga
Di kota Surabaya, Martin merasa lebih tertantang. Apalagi, dia pernah berjanji pada almarumah ibunya bahwa dia harus sukses untuk bisa membahagiakan keluarga.