Simakrama Wayan Rena Bersama Warga Munculkan Pemikiran Interaktif

 
DENPASAR – Sebut saja Ketut, salah seorang warga Graha Wisata, Desa Sidakarya yang dimintakan pendapatnya tentang pertemuan “Simakrama” warga dengan salah seorang calon Perbekel Sidakarya, I Wayan Rena, Rabu (8/10/2019) malam mengatakan, pertemuan kali ini sangat bagus karena pemikiran-pemikiran interaktif dimunculkan sang calon, apalagi pertemuan tersebut dikemas dalam suasana santai dan interaktif.
“Pemikiran interaktif dalam mengakomodir kepentingan orang banyak dimunculkan melalui pertemuan kali ini,” sebut Ketut yang berprofesi sebagai pemandu wisata ini.
Ia berharap kedepan terlepas dari siapapun yang terpilih, dialah yang terbaik. Namun demikian jika melihat sosok I Wayan Rena yang sudah dianggap sebagai tokoh Sidakarya karena tangan dingin serta kiprahnya di masyarakat selama ini, pantaslah yang bersangkutan memimpin Desa Sidakarya.
“Selain sebagai teman yang sudah begitu lama, pak Wayan juga sudah menjadi bagian keluarga besar Graha Wisata,” tukasnya, apalagi ia tidak melihat sosok Wayan Rena memiliki kepentingan pribadi atau kelompok. “Orangnya ngayah,” imbuhnya.
Jadi menurutnya yang mendasari dipilihnya Wayan Rena sebagai perbekel kelak bukan semata-mata hanya pertemanan saja, namun warga juga melihat visi misinya.
“Visi kan sebuah harapan, siapa saja bisa membuat, namun bagaimana kelak visi tersebut bisa dituangkan dalam program kerja, kerja nyata. Kalau bahasa sekarang istilahnya jangan NATO (No Action, Talk Only) ngomong aja, tapi lebih kepada Talk Less, Do More, sedikit ngomong, banyak kerja,” begitu pesannya.
Jaman sekarang menurutnya serba keterbukaan, ia meminta Wayan Rena sebagai pemimpin yang melayani, bukan dilayani. Ia mesti memiliki kedudukan yang sama dengan masyarakat, hanya status saja yang membedakan. Tapi sebagai makhluk sosial ia tetap menjadi bagian dari suatu komunitas masyarakat.
Seperti diketahui dalam pertemuan kesekian kalinya, I Wayan Rena, SE selaku calon Perbekel Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan kembali menajamkan visi misinya.
Dengan disampaikannya visi misi tersebut ia berharap masyarakat bisa memahami dan dimengerti apa yang menjadi pokok permasalahan yang nantinya dituangkan menjadi skala prioritas dalam bentuk program kerja.
“Ketika visi misi itu dituangkan dalam program kerja, inilah bentuk nyata dari apa yang kita harapkan bersama. Kita tidak menjual janji, tapi pembuktian” tukasnya.
Ia juga menyampaikan akan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di Graha Wisata, Sidakarya khususnya meskipun itu sudah ada dari segi pemeliharaan dan finishingnya.
“Misal, balai kelompok yang ada akan lebih dimaksimalkan lagi, tinggal finishing saja. Nah inilah yang salah satu skala prioritas dalam menopang infrastruktur pembangunan Desa Sidakarya yang berorientasi budaya dan sejahtera,” tuturnya lagi.
Ia mengakui fasilitas publik yang ada di wilayah Desa Sidakarya memang sudah ada banyak, tapi perlu disinergikan lagi kedepannya seperti yaitu penataan taman desa ataupun “telajakan” yang berorientasi pada lingkungan.
“Taman desa itu kan bisa jadi branding sekaligus menjaga dan menjadikan kawasan hijau,” sebutnya sembari mengatakan potensi yang dimiliki generasi muda juga tidak bisa dikesampingkan, fasilitas dan potensi itu kedepannya akan lebih dimaksimalkan lagi. (wie)