BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Pasang iklan disini ( 970x250 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

Bangkit Lewat Budaya dan UMKM, Desa Bengkel Gelar Semarak Desa

Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, saat memberikan sambutan dalam kegiatan “Semarak Desa” di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Sabtu (14/6/2025). (foto/ist).
banner 120x600
Pasang iklan disini ( 468x60 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

Buleleng (terasbalinews.com) –  Desa Bengkel di Kecamatan Busungbiu tampaknya sedang bersiap menata diri menuju desa yang lebih berdaya dan berbudaya. Dalam kolaborasi apik bersama Desa Adat Bengkel dan PPUMI Bali, pemerintah desa setempat sukses menggelar “Semarak Desa”, sebuah ajang dua hari yang membalut potensi desa dalam ragam kegiatan spiritual, budaya, hingga ekonomi kreatif.

Acara yang digelar di Gedung IPSA Desa Bengkel ini tak hanya menjadi pesta rakyat, tetapi juga momen reflektif. Mulai dari sarasehan rembug wisata, peluncuran buku sejarah desa, pameran kuliner khas bertajuk Nyakan di Sisi, parade baleganjur dan gebogan, hingga melukat massal, semuanya menyatu dalam semangat kebangkitan lokal.

Yang menarik, prosesi doa bersama Pemarisudha Jagatmelantaran digelar dengan penuh khidmat, dipimpin oleh tujuh sulinggih dan para pemangku dalam puja mantra 108 Bajra — sebuah penghormatan terhadap alam dan warisan leluhur.

Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Anggota DPD RI Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna memberi angin segar bagi acara ini. Dalam sambutannya, Supit — sapaan akrab Wakil Bupati — menyampaikan apresiasinya atas sinergi antar elemen masyarakat dalam membangun desa.

“Ini bukan sekadar seremoni. Kegiatan ini sangat positif karena menggandeng organisasi yang bergerak di bidang usaha mikro, khususnya pemberdayaan perempuan,” tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa di Buleleng terdapat lebih dari 63.000 pelaku UMKM, sebuah potensi ekonomi besar yang perlu dikaitkan dengan sektor lainnya.

“Melalui pariwisata, hasil produksi pertanian yang diolah UMKM bisa terserap dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat,” lanjutnya penuh optimisme.

Supit pun menegaskan, kegiatan seperti ini layak menjadi contoh bagi desa-desa lain.

“Semangat kolaborasi dan pelibatan UMKM serta tokoh adat adalah kunci keberhasilannya. Ini bisa direplikasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Perbekel Bengkel Putu Artana menegaskan bahwa Semarak Desa bukan hanya soal pameran atau perayaan, tapi juga momentum memperkuat jati diri warga melalui penyusunan awig-awig (aturan adat) dan pralinem (aturan pelaksana).

“Sebagai landasan, kami akan menyusun awig-awig dan mengadaptasi beberapa referensi dari Sabunkaw. Harapannya, nanti bisa diserahkan oleh Ketatatuhan secara bertahap agar warga bisa memahami kembali jati diri mereka sebagai warga Bengkel,” jelasnya.

Artana menambahkan bahwa sejarah desa pun turut diangkat melalui peluncuran buku dan diskusi sejarah — bukti bahwa pembangunan desa bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga penguatan nilai dan narasi lokal. Ndra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *