BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Pasang iklan disini ( 970x250 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

Dinas Pertanian Buleleng Siapkan 72 Dokter Hewan untuk Awasi Kesehatan Hewan Kurban

Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menurunkan sebanyak 72 dokter hewan guna melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. (foto/ist)
banner 120x600
Pasang iklan disini ( 468x60 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

Buleleng (terasbalinews.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menurunkan sebanyak 72 dokter hewan guna melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa ternak yang akan disembelih dalam keadaan sehat dan layak dikonsumsi.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat, menjelaskan bahwa puluhan dokter hewan tersebut akan disebar ke seluruh wilayah di sembilan kecamatan. Mereka akan bertugas di berbagai lokasi pemotongan, seperti masjid, musala, maupun rumah potong hewan (RPH).

“Semua dokter hewan kami libatkan, termasuk yang bertugas di kantor baik di bidang peternakan maupun bidang lainnya,” jelas Melandrat saat dikonfirmasi pada Rabu (4/6) siang. Selain dari dinas, turut dikerahkan juga tenaga dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kabupaten Buleleng.

Pemeriksaan hewan kurban dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemeriksaan antemortem (sebelum dipotong) dan postmortem (setelah dipotong). Tujuannya adalah untuk menjamin kesehatan hewan dan memastikan bahwa dagingnya aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Pemeriksaan antemortem dilakukan mulai H-1 sebelum penyembelihan, meliputi pengecekan fisik seperti suhu tubuh, kondisi bola mata, dan kelopak mata hewan. Sementara itu, pemeriksaan postmortem difokuskan pada organ dalam seperti paru-paru dan hati, guna mendeteksi adanya penyakit atau cacing hati.

“Kami wajibkan setiap hewan kurban diperiksa kesehatannya. Pemeriksaan mencakup vaksinasi, kondisi fisik, lidah, organ dalam, bahkan kotorannya. Setelah dipastikan sehat dan layak, baru boleh disembelih. Setelah dipotong, kami juga periksa isi perut dan hatinya,” tegas Melandrat.

Meski demikian, Melandrat mengaku belum bisa memastikan jumlah pasti hewan kurban yang akan disembelih tahun ini. Menurutnya, data tersebut biasanya baru terverifikasi pada H-1 Idul Adha. Mengacu pada tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 603 ekor, terdiri atas 338 kambing dan 265 sapi.

Ia memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat tahun ini, seiring membaiknya kondisi ekonomi masyarakat. Bahkan, kata dia, harga sapi per ekor mengalami kenaikan sekitar 15 hingga 20 persen dibanding tahun lalu. “Permintaan meningkat, contohnya harga sapi yang sebelumnya Rp15 juta, sekarang bisa mencapai Rp17 juta,” pungkasnya. Ndra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *