BULELENG (terasbalinews.com). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Pertemuan ini bertujuan sebagai wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder daerah untuk merumuskan inovasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi tata kelola keuangan, dan mengoptimalkan Penerimaan Asli Daerah (PAD).
HLM TP2DD Kabupaten Buleleng, Rabu (24/7/2024) dipimpin oleh Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, serta dihadiri oleh Direktur KPw BI Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Direktur Operasional dan TI BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa, dan kepala perangkat daerah se-Kabupaten Buleleng.
“Komitmen dari Pimpinan Daerah adalah aspek terpenting dalam perencanaan digitalisasi daerah. Ketika Pimpinan Daerah memprioritaskan digitalisasi, implementasinya akan berjalan baik dan lancar sesuai harapan. Ini terbukti di Buleleng, yang berhasil meraih prestasi TP2DD terbaik selama dua tahun berturut-turut,” ujar Lihadnyana dalam arahannya.
Program kerja TP2DD dievaluasi setiap tahun melalui Championship P2DD. Kabupaten Buleleng berhasil meraih Juara TP2DD Kabupaten Terbaik 1 pada tahun 2022 dan Juara TP2DD Kabupaten Terbaik 2 pada tahun 2023. Untuk menjaga komitmen tersebut, TP2DD Kabupaten Buleleng telah mengikuti proses evaluasi dan sedang menunggu hasil Championship TP2DD 2024.
Menurut Butet, Kabupaten Buleleng memiliki potensi digitalisasi yang besar. Pada Juni 2024, jumlah merchant QRIS di Kabupaten Buleleng mencapai 59.157 merchant, meningkat 25,67% (yoy). Pertumbuhan volume QRIS mencapai 227% (yoy) dengan total volume transaksi selama 2024 sebanyak 1,05 juta transaksi. Dari sisi nominal transaksi QRIS, terjadi pertumbuhan 180% dengan total nominal transaksi sebesar Rp125 miliar selama 2024.
Kabupaten Buleleng memiliki ruang untuk meningkatkan daya saing dengan mengoptimalkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang berkemampuan digital, mendorong pengeluaran rumah tangga untuk Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), serta meningkatkan inklusi keuangan dan penggunaan e-wallet. Pada HLM tersebut, Pemkab Buleleng juga mendemonstrasikan transaksi Kartu Kredit Indonesia (KKI) melalui KKI QRIS dan KKI fisik. Sebanyak 39 perangkat daerah di Pemkab Buleleng telah diterbitkan KKI.
“Bank Indonesia mendukung penuh komitmen Pemkab Buleleng dalam mendigitalisasikan Buleleng secara menyeluruh. Pemkab Buleleng telah mengimplementasikan inisiatif KKI di seluruh perangkat daerah melalui KKI QRIS maupun KKI kartu fisik. Diharapkan dengan implementasi KKI tersebut, proses bisnis belanja daerah di Kabupaten Buleleng menjadi lebih transparan dan terkelola dengan baik,” ujar Butet dalam pemaparannya.
Berdasarkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) semester II 2023, Provinsi Bali secara keseluruhan sudah masuk kategori digital, khususnya Kabupaten Buleleng dengan indeks sebesar 95,8%. Indeks tersebut dicapai berkat implementasi kanal non-tunai untuk seluruh pembayaran pajak dan retribusi daerah, serta implementasi KKI dalam menunjang belanja daerah yang terealisasi secara non-tunai 100%.
Pada HLM tersebut, Ida Bagus Gede Setia Yasa menyampaikan bahwa BPD Bali terus mendukung transformasi digital yang dilakukan Pemkab Buleleng melalui penerapan seluruh produk dan ekosistem digital di berbagai sektor ekonomi di Buleleng. Sinergi bisnis dan budaya digital menjadi kunci kesuksesan BPD Bali dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur Pemkab Buleleng untuk melayani wajib pajak secara digital.
KPw BI Provinsi Bali berharap komitmen TP2DD Kabupaten Buleleng terus dijaga dan menjadi motivasi untuk seluruh TP2DD di setiap Kabupaten/Kota di Bali. Setiap TP2DD memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing dalam menghadapi tantangan digitalisasi di wilayahnya. Salah satunya, Pemkab Buleleng bisa menjadi percontohan kawasan digital untuk meningkatkan kesadaran digitalisasi ke seluruh pelosok Buleleng. (*/red)