DENPASAR (terasbalinews.com). Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke DTW Jatiluwih, di Kabupaten Tabanan, Bali, tembus 2.978 lebih saat manis Galungan (26 September 2024) lalu.
Hal itu diungkapkan Trisno Nugroho selaku Penasehat DTW Jatiluwih saat ditemui di Denpasar, pada Sabtu (28/9/2024), yang mengakui kenaikan kunjungan wisatawan naik 1.200 lebih dibandingkan hari biasa.
“Wisatawan lokal dan mancanegara yang datang membludak ke jatiluwih membludak saat Kamis (26/9/2024) lalu atau saat manis Galungan yang tercatat mencapai 2.978 lebih,” kata Trisno kepada awak media.
Selama libur Galungan dan Kuningan, kata Trisno, diprediksi akan terus naik, dan untuk menarik wisatawan lebih banyak datang. Pihak pengelola DTW Jatiluwih berencana saat liburan Kuningan akan ada parade jegeg-bagus Tabanan atau jegeg-bagus daerah setempat.
“Ini juga akan menarik kunjungan wisatawan yang akan datang ke Jatiluwih, yang akan digelar saat manis Kuningan juga. Sehingga, harapannya dapat memberikan manfaat ke petani maupun pegawai yang bekerja di Jatiluwih,” katanya.
Ditambahkan Manajer DTW Jatiluwih, John Ketut Purna bahwa, semenjak dipercaya menjalankan tugas mengelola Jatiluwih, dirinya telah melakukan beberapa terobosan/program yang menguntungkan masyarakat setempat, salah satunya membuka lapangan kerja bagi anak muda disekitar desa setempat.
“Warga sekitar kami rekrut menjadi pegawai loket, tukang sapu yang kami gaji di atas UMR. Selain itu, 1.015 KK warga sekitar kami bantu Rp100 ribu per KK saat Galungan, yang untuk pertama kalinya selama 10 tahun terakhir belum pernah diberikan. Kami juga subsidi petani Jatiluwih, serta warga adat setempat tidak lagi kena iuran punia di desa karena sudah ada dana dana dari pengelola DTW Jatiluwih,” katanya.
Pihaknya berharap, DTW Jatiluwih bisa lebih maju dan lebih ramai lagi, sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Apalagi, saat ini 40 persen pembayaran tiket masuk DTW Jatiluwih dilakukan secara online.
“Saya yakin tahun 2025 semua pembayaran tiket dengan menggunakan pembayaran online,” katanya.
Dia juga menuturkan, saat ini para wisatawan yang datang juga bisa melihat sunrise atau matahari terbit di Jatiluwih. Apalagi, sebelumnya juga pernah menggelar Festival Jatiluwih yang semua keuntungan atau 90 persen, didapat ke masyarakat sekitar.
“Saat ini ,di Jatiluwih telah ada parkir yang semakin luas. Ke depan, akan dibuka atraksi wisatawan bisa bermain lumpur di sawah, membajak sawah dan kegiatan lainnya. Kami juga akan membuka glamping, membuka wahana petik buah di hutan dekat Jatiluwih yang jaraknya 700 meter dari Jatiluwih,” jelasnya. (yak)