BULELENG (terasbalinews.com) – Serangan anjing rabies kembali memicu kewaspadaan di Kabupaten Buleleng, Bali. Kali ini, delapan warga menjadi korban gigitan di dua desa berbeda, yakni Desa Kalisada dan Desa Tegallenga, Kecamatan Seririt. Menyikapi situasi ini, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng langsung turun tangan dengan langkah cepat: melakukan vaksinasi massal dan eliminasi anjing liar di wilayah terdampak.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat, mengungkapkan bahwa satu ekor anjing rabies diketahui berpindah dari Desa Kalisada ke Desa Tegallenga, menyerang warga di kedua lokasi. Pergerakan ini memunculkan kekhawatiran akan adanya penyebaran lebih luas, termasuk potensi kontak dengan hewan lain.
“Target vaksinasi ini adalah untuk hewan penular rabies yang belum dilakukan vaksinasi pada tahun ini,” ujar Melandrat saat dikonfirmasi Rabu (25/6/2025).
Ia menambahkan, “Untuk kegiatan eliminasi difokuskan pada anjing-anjing liar di sekitaran anjing terjangkit rabies tersebut berkeliaran dan anjing yang pernah dinyatakan kontak pada anjing tersebut.”
Operasi yang digelar oleh 14 dokter hewan, dua petugas eliminasi, dan satu penyuluh ini berhasil memvaksin total 286 ekor hewan dan mengeliminasi 17 ekor anjing yang diduga terpapar atau pernah kontak langsung.
Rinciannya, di Desa Kalisada sebanyak 75 anjing dan 36 kucing mendapat vaksinasi, dengan empat ekor anjing dieliminasi. Sedangkan di Desa Tegallenga, 164 anjing, 10 kucing, dan seekor kera turut divaksin. Sebanyak 13 anjing liar yang sempat kontak dengan anjing rabies turut dieliminasi di desa ini.
“Penanganan telah dilakukan dokter hewan kecamatan dengan melakukan eliminasi dan vaksinasi emergency,” tegas Melandrat.
Selain tindakan teknis, pihak Dinas juga menyampaikan edukasi langsung kepada warga, termasuk para korban. Materi yang diberikan meliputi gejala rabies, langkah pencegahan, hingga SOP penanganan kasus gigitan.
“Kami juga melakukan komunikasi intens terhadap pihak desa terkait status desa yang zona merah rabies dan diduga virus rabies masih berkeliaran,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya darurat untuk mengendalikan penyebaran rabies dan melindungi masyarakat dari ancaman yang lebih luas. Ndra