BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Pasang iklan disini ( 970x250 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

Semarak Tumpek Krulut di Lovina: 50 Tukik Dilepas ke Laut sebagai Wujud Cinta untuk Alam

whatsapp image 2025 06 08 at 11.40.03
Peringati Tumpek Krulut, 50 tukik dilepas di Pantai Lovina sebagai simbol cinta untuk laut dan kehidupan alam. (foto/ist).
banner 120x600
Pasang iklan disini ( 468x60 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

Buleleng (terasbalinews.com) – Suasana sore di Lovina Haven Beach – Lovina Haven Boutique Resort, Sabtu (7/6), begitu semarak dan penuh semangat. Para pegiat lingkungan, wisatawan, serta komunitas lokal berkumpul memperingati Tumpek Krulut—hari kasih sayang dalam tradisi Hindu Bali—dengan cara istimewa: melepas 50 tukik (anak penyu) ke laut lepas.

Acara bertajuk “Turtle Release: Love for Ocean Life – Dari Tumpek Krulut untuk Penyu dan Alam” ini tidak sekadar seremoni, melainkan panggilan konservasi yang menggugah kepedulian terhadap laut dan ekosistemnya.

Kegiatan ini digagas oleh sejumlah organisasi peduli lingkungan seperti Mangrove Ranger, Sea Turtle Ranger Conservation Center, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Dukungan juga datang dari PHRI Buleleng dan Lovina Haven Boutique Resort, serta mitra lainnya seperti Komite Donor Darah Indonesia, Bank Central Asia, Bali Gas Sejahtera, Wonder Tree, dan Lanakha Spa & Nails.

Acara dimulai dengan tarian penyambutan dari seniman lokal Lovina, diikuti sesi edukasi singkat tentang pentingnya pelestarian penyu dan habitat pesisir. Puncaknya, para undangan dan tamu hotel secara langsung melepaskan tukik ke laut sebagai simbol kasih sayang kepada makhluk hidup.

I Made Mayun Maha Diputra, relawan dari Sahabat Mangrove Ranger yang juga menjadi salah satu inisiator kegiatan, menyampaikan bahwa pelepasan tukik ini merupakan bentuk nyata dari kasih sayang manusia terhadap laut dan kehidupan di dalamnya.

“Ini bukan sekadar pelepasan tukik. Ini adalah ungkapan cinta kita kepada alam. Hari ini kami melepas 50 tukik jenis penyu sisik. Harapannya, mereka bisa bertahan hidup di laut hingga dewasa,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tukik-tukik tersebut berasal dari telur-telur yang ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan, kemudian ditetaskan di pusat konservasi di Pantai Kerobokan. Lokasi ini merupakan salah satu dari lima titik konservasi penyu di Buleleng, bersama Pemuteran, Sumberkima, Penimbangan, dan lokasi baru di Kerobokan itu sendiri.

“Telur-telur kami selamatkan karena sangat rentan terhadap predator seperti anjing dan kadal. Target tahun ini, kami ingin menetaskan hingga 5.000 telur,” tambahnya.

Dari sisi pariwisata, Lovina Haven Boutique Resort yang tengah mengembangkan konsep Eco Village, menunjukkan komitmennya dalam membangun pariwisata berkelanjutan.

“Kami terus mengedukasi tamu tentang budaya dan alam Buleleng. Pelepasan tukik ini menjadi bagian dari visi kami untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan konservasi berbasis lingkungan,” ujar Bagus Wijaya, Director of Sales & Marketing Lovina Haven Boutique Resort.

Ia menambahkan, kolaborasi antara pihak resort, komunitas lokal seperti Tutor Ranjur Community, serta asosiasi pariwisata seperti ASITA dan ASPPI menjadi kekuatan dalam upaya ini. Potensi kawasan Kaliasem–Lovina kini juga tengah dipetakan untuk dijadikan area konservasi dengan pendekatan edukatif dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Pariwisata Bali Utara ke depan harus berakar pada konservasi. Tak perlu meniru pola Bali Selatan. Kita punya karakter dan keunikan sendiri,” tutup Bagus. Ndra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *