BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.

Amor Ing Acintya, Mantan Rektor Unud Prof. Antara Meninggal Dunia

Mantan rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, meninggal dunia pada Kamis (8/8/2024), sekitar pukul 07.00 Wita. (Foto/ist)
Mantan rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, meninggal dunia pada Kamis (8/8/2024), sekitar pukul 07.00 Wita. (Foto/ist)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Kabar duka menyelimuti lingkungan Universitas Udayana (Unud). Mantan rektor Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, meninggal dunia pada Kamis (8/8/2024), sekitar pukul 07.00 Wita.

Menurut informasi yang diterima, Prof. Antara meninggal dunia di RSUD Mangusada, dan kini jenazah almarhum masih berada di rumah sakit tersebut.

Sementara itu, pengacara kondang Dr. Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. atau yang akrab disapa GPS merasa terkejut dengan kabar berpulangnya Prof. Antara.

Seperti yang diketahui, GPS merupakan sosok yang mendampingi Prof. Antara dalam menghadapi kasus hukum terkait SPI beberapa waktu lalu.

“Kami terhenyak kaget karena kami beberapa waktu lalu mendiskusikan tentang perkembangan terakhir adanya pemaksaan pemilihan Rektor Unud yang baru dan berpotensi ada tabrakan hukum jika putusan kasasinya turun memperkuat putusan bebas,” tulis GPS di media sosialnya.

GPS menyebut, dirinya sebenarnya telah memjadwalkan pertemuan. Namun hal tersebut urung terjadi karena kesibukannya mengawal kasus di luar kota.

GPS menceritakan, Prof. Antara merupakan sosok yang dikenal keras dan teguh dalam bersikap.

“Sehingga sangat nyaman kita sebagai Tim PH (penguasa hukum) dalam memperjuangkan hak-hak hukumnya dengan cara yang tegas dan keras juga,” timpal GPS.

Lebih jauh, menurut istri almarhum, sakit yang dialami Prof. Antara, tergolong mendadak karena dimulai dari rasa panas di tenggorokan dan kemudian berlanjut sakit di lambung atas yang mengakibatkan pendarahan hebat serta diare.

“Upaya medis dengan penambahan kantong darah sudah dilakukan dengan maksimal. Diare dengan mengeluarkan darah hitam dan lengket diduga menjadi penyebab utama kondisinya drop.

“Namun upaya penambahan darah itu tetap tidak bisa menolong almarhum,” terang mantan politikus Partai Demokrat ini. (nan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *