BADUNG – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mengoptimalkan berbagai layanannya untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Wold Bank Group tahun 2018. BNI merupakan Official Bank Partner untuk melayani cash management bagi Panitia Nasional. BNI menjadi satu-satunya bank penerbit kartu debit virtual account yang akan digunakan oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh dunia yang hadir di Bali. BNI juga merupakan bank yang beroperasi secara penuh di main campuss atau lokasi utama penyelenggaraan berbagai agenda pertemuan penting tersebut.
Untuk mendukung kemudahan transaksi pembayaran dalam armada transportasi, BNI menggandeng PT Blue Bird Tbk untuk penyediaan sistem pembayaran non tunai (cashless) melalui pemasangan EDC (Electronic Data Capture) di lebih dari 600 armada yang disediakan oleh Blue Bird. Bertempat di Lounge Golden Bird Kedatangan International Bandara Ngurah Rai, Jum’at (5/10/2018), Pemimpin BNI Kanwil Bali, NTB & NTT Eko Setyo Nugroho menyerahkan secara simbolis uang elektronik BNI Tapcash kepada Direktur PT. Blue Bird Tbk Sigit Priawan Djokosoetono untuk mendukung kelancaran transaksi cashless.
“Dengan pilihan pembayaran melalui EDC BNI tersebut diharapkan akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para delegasi dan peserta pertemuan IMF-WB tersebut,” ujar Eko Setyo Nugroho.
Lebih lanjut Eko menjelaskan bahwa sebagai salah satu official banking partner, BNI juga akan menyediakan berbagai layanan keuangan untuk para delegasi dan peserta lainnya. Berbagai promo dan layanan unggulan dari BNI akan memenuhi kebutuhan transaksi para delegasi dan peserta lainnya saat berbelanja, penukaran uang tunai hingga tarik tunai di mesin ATM BNI. BNI bertekad untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan dalam bertransaksi banknotes melalui penyediaan outlet dan booth money changer yang tersebar di beberapa lokasi strategis.
Diperkirakan ada potensi perputaran uang sebesar Rp 943,5 miliar selama penyelenggaraan IMF-WB Annual Meetings 2018 ini. Sebanyak 95,2 persen pengeluaran tersebut berasal dari wisatawan mancanegara dan sisanya sejumlah 4,8 persen berasal dari wisatawan lokal. Pengeluaran terbesar adalah akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar diikuti pengeluaran untuk makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar, transportasi sejumlah Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar dan belanja souvenir senilai Rp 90,2 miliar.(red)