GIANYAR (terasbalinews.com). Dalam upaya meningkatkan performa dan pengelolaan sistem informasi manajemen, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan di bidang teknologi informasi (IT). Kolaborasi ini mencakup sosialisasi, pendidikan lanjutan, serta sertifikasi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan LPD.
Menurut Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, kerja sama ini bertujuan untuk memastikan SDM LPD memiliki kompetensi yang sesuai dengan era digitalisasi.
“Kami ingin membekali tenaga kerja di LPD dengan keahlian yang memadai agar dapat mengoptimalkan layanan berbasis digital. Dengan demikian, pengelolaan keuangan desa adat bisa lebih efisien dan transparan,” ujarnya.
Selain penguatan SDM, digitalisasi juga menjadi fokus utama dalam pengembangan LPD. Dengan sistem keuangan berbasis teknologi, diharapkan peredaran dana dari sektor pariwisata, khususnya wisatawan mancanegara, dapat lebih banyak berputar di Bali, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa adat, LPD juga berperan dalam pembiayaan pendidikan, baik untuk mahasiswa yang kuliah di dalam negeri maupun yang bekerja dan belajar di luar negeri.
“Kami melihat potensi besar bagi generasi muda Bali untuk memperoleh pendidikan tinggi dan pengalaman kerja internasional. Oleh karena itu, kami berupaya memfasilitasi pembiayaan agar mereka dapat menempuh pendidikan dan memperoleh penghasilan yang lebih baik,” ujar Ketua BKS LPD Provinsi Bali.
Sejauh ini, program pembiayaan ini telah membantu puluhan mahasiswa yang bekerja dan belajar di luar negeri dengan skema pembiayaan yang fleksibel. Dengan pendapatan yang relatif tinggi di luar negeri, mahasiswa yang menerima bantuan pembiayaan dari LPD diharapkan dapat dengan mudah mengembalikan pinjaman mereka setelah bekerja.
Di tahun 2024, LPD dan institusi pendidikan di Bali telah menjalin kerja sama dengan sekitar 10 lembaga internasional dalam bidang akademik dan penempatan mahasiswa ke luar negeri. Peluang ini dinilai sangat strategis dalam meningkatkan daya saing masyarakat Bali di kancah global.
“Semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu daerah, semakin baik pula kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu, kami mendorong lebih banyak anak muda Bali untuk mengenyam pendidikan tinggi agar kesejahteraan daerah meningkat dan bisa mencapai standar internasional,” ucap Dadang.
Rapat rutin Badan Kerja Sama (BKS) LPD Provinsi Bali yang digelar di Toya Ubud, Eco Park & Waterfall yang belokasi di Desa Manuaba, Kenderan, Tegallalang, Gianyar, Rabu (5/2/2025) menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara LPD dan berbagai pihak.
Dalam rapat tersebut, berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemilik usaha dan akademisi, turut memberikan pandangan mengenai pengembangan teknologi keuangan di LPD.
“Kami ingin tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dalam layanan keuangan desa adat. Teknologi yang diterapkan harus tetap selaras dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai timur, seperti pelayanan yang cepat, proses yang mudah, serta bunga yang kami anggap masih masuk akal,” imbuh Ketut Mardjana, yang tak lain pemilik sekaligus pendiri Toya Ubud dan Toya De Vasya Kintamani.
Dengan digitalisasi yang semakin kuat dan dukungan SDM yang berkualitas, LPD diharapkan dapat terus berkembang sebagai pilar ekonomi desa adat yang kokoh serta berkontribusi dalam memperkuat perekonomian Bali secara keseluruhan.
“Toya Ubud banyak dibantu oleh LPD, dan kami sangat nyaman dengan layanan LPD,” pungkasnya. (yak)