DENPASAR (terasbalinews.com). Karantina Bali bersama Bea Cukai Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhasil menggagalkan penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) jenis pasir (Panulirus spp) yang rencananya akan diselundupkan ke Singapura. Operasi tersebut berhasil menyita sekitar 31.850 benih lobster dengan nilai total diperkirakan mencapai Rp 3,1 miliar.
BBL tersebut dikemas dalam 23 kantong plastik yang dimasukkan ke dalam sebuah koper dan tas ransel. Menurut petugas, tindakan ini melanggar ketentuan dalam Pasal 87 Jo Pasal 34 UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, serta Pasal 92 Jo Pasal 26 UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Saat diperiksa, pelaku yang membawa BBL tidak mampu menunjukkan dokumen legal yang dipersyaratkan untuk pengiriman benih lobster tersebut. Ia mengaku mendapatkan BBL dari Banyuwangi, dan sebelum berangkat ke Singapura, sempat melakukan pengemasan ulang di rumahnya di daerah Sesetan, Denpasar.
Untuk menyelamatkan BBL yang disita, petugas menyerahkannya ke PSDKP/BPSPL Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk dilepasliarkan setelah proses penyisihan dan pencacahan.
Kepala Karantina Bali, Heri Yuwono di Denpasar, Jumat (6/8) menyampaikan bahwa tindakan eksploitasi dan penangkapan liar benih lobster dapat berdampak besar pada populasi lobster dewasa di Indonesia, yang pada akhirnya merugikan perekonomian nasional. “Ada pengaturan ketat mengenai penangkapan dan budidaya lobster, dan Karantina Bali berkomitmen untuk mencegah penyelundupan BBL yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” ujar Heri. (*/red)