BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.

Perpaduan Epik Antara SGi Air Bali dan JEF Telusuri Nuansa Autentik Kehidupan Pedesaan Bali

Sri Purnama Yanti, General Manager SGi Air Bali bersama Captain Pilot, Munawar Fatoni, saat launching JEF, Kamis (17/4/2025) di Tabanan. (foto/yak)
banner 120x600
Pasang iklan disini ( 468x60 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

TABANAN (terasbalinews.com). Bayangkan menikmati hamparan sawah berundak Jatiluwih dari langit, lalu mendarat dan langsung nyemplung ke lumpur sambil menanam padi ala petani lokal. Inilah pengalaman unik yang ditawarkan kolaborasi antara Sayap Garuda Indah (SGi) Air Bali dan Jatiluwih Eco Farm (JEF), perpaduan epik antara petualangan udara dan nuansa autentik kehidupan pedesaan Bali.

SGi Air Bali, perusahaan layanan helikopter yang sudah mengudara selama 30 tahun, resmi menggandeng Jatiluwih Eco Farm untuk menghadirkan wisata kelas atas yang tetap berpijak pada pelestarian budaya dan lingkungan.

“Ini bukan sekadar penerbangan, tapi cara baru menikmati Bali dari langit dan merasakan langsung persimpangan budaya di daratan,” ujar Sri Purnama Yanti, General Manager SGi Air Bali didampingi Captain Pilot, Munawar Fatoni, saat launching JEF, Kamis (17/4/2025) di Tabanan.

Melalui paket ini, wisatawan bisa terbang dari Benoa, Denpasar ke Jatiluwih hanya dalam 15 menit. Dengan tarif USD$3.000 per helikopter berkapasitas 7 orang, pengalaman ini jadi terasa eksklusif tapi tetap hemat, karena tidak dihitung per orang.

Helikopter Air Bali saat mendarat di Jatiluwih Eco Farm (JEF), Kamis (17/4/2025). (foto/tim)

Begitu mendarat, wisatawan akan disambut oleh panorama asri dan kegiatan khas pedesaan di Jatiluwih Eco Farm. Didirikan oleh warga lokal bernama John K. Purna, JEF menawarkan aktivitas seru seperti membajak sawah, menanam padi, memanen madu, membuat kopi, hingga yoga sambil mandi lumpur, semuanya bisa dilakukan 24 jam penuh.

“Wisatawan bebas memilih mau ngapain dan kapan, karena alam di sini terbuka sepanjang hari,” kata John.

JEF juga dilengkapi fasilitas mewah setara hotel bintang lima yang bisa menampung hingga 400 orang. Lokasinya cocok untuk acara meeting, outbound, hingga wedding party di tengah alam.

Tak hanya memikat wisatawan, konsep JEF juga menarik investor asing. Salah satu investor dari Singapura sudah mulai membangun akomodasi rumah kayu yang dirancang khusus untuk wisatawan.

Hebatnya, 90% bahan makanan dan tenaga kerja di JEF berasal dari kampung sekitar. Hanya posisi manajemen yang ditangani orang luar. Tujuannya jelas, pemerataan ekonomi untuk warga desa.

“Kami ingin manfaat wisata ini tak hanya berpusat di satu titik, tapi menyebar ke seluruh dusun,” tambah John.

Kedepannya, JEF juga tengah merancang program glamping di hutan, wisata kebun alpukat, dan akses helikopter langsung ke lokasi untuk menjangkau wisatawan premium yang memiliki waktu terbatas.

“Dengan potensi kunjungan 1.000 orang per hari ke Jatiluwih, konsep seperti ini sangat dibutuhkan. Kami ingin Jatiluwih jadi role model destinasi ramah lingkungan yang tetap keren buat wisatawan modern,” tutup John. (yak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *