BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

VBSM Gelar Sebulan Pendalaman Dhamma dan Latihan Atthasila

(Foto/Ist)
banner 120x600

DENPASAR – Memperingati Trisuci Waisak 2563 BE/2019, Vihara Buddha Sakyamuni (VBSM) yang berlokasi di Jalan Gunung Agung Lingkungan Padang Udayana, Denpasar, bakal menggelar program Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD), 19 April – 19 Mei 2019.

“Kami menyebutnya sebulan penuh berkah, karena tiap hari umat dapat melakukan berbagai kebajikan. Dengan datang ke vihara, tiap hari umat dapat mendengarkan Dhamma, berdana, melatih pengendalian diri dengan berpuasa ala Buddhis, dan menciptakan ketenangan batin melalui latihan meditasi,” ujar Sanjaya Gunawan, Wakil Ketua I Dayaka Sabha (Pengurus) VBSM, Jumat (12/4/2019).

Ketika menjelaskan rangkaian kegiatan SPD di VBSM kepada sejumlah awak media, Sanjaya Gunawan, didampingi Yuni Cien (panitia Mahajata), PMd. Dwi Kangge (Koordinator SPD), Yuvan P Gunawan (Ketua Panitia Peringatan Hari Trisuci Waisak), Fernaldi Hanggara (Wakil Ketua 2 Dayaka Sabha VBSM), The Bun Hoo (Ketua Yayasan VBSM), dan Handi Cahyadi (Humas VBSM).

Sudah menjadi tradisi bagi VBSM dalam menandai Hari Jadinya yang ke-27 tahun ini tidak dengan pesta atau perayaan yang terkesan hura-hura. Begitu pula dengan digelarnya kegiatan SPD ke-21 ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperkuat keyakinan akan ajaran Guru Agung Sang Buddha.

Rangkaian kegiatan di VBSM diawali dengan meditasi dan mohon atthangasila, serta pembersihan rupang Buddha juga sarana puja oleh pengurus vihara dan umat, Selasa (16/4/2019) pagi pk.05.00 Wita. Keesokan harinya selama dua hari, Rabu (17/4/2019) dan Kamis (18/4/2019) pk.19.00 Wita, dilakukan pembacaan paritta pemberkahan atau puja bakti manggala dan meditasi.
Pada Jumat (19/4/2019), pk.17.00 Wita, dilakukan ritual peringatan hari besar (Mahajata) HUT ke-27 VBSM, sekaligus pembukaan SPD ke-21. Meliputi, abhayadana (lepas burung), prosesi pradaksina, kilas balik sejarah VBSM, sambutan Ketum Yayasan VBSM, dilanjutkan wejangan Dhamma oleh Bhikkhu Sucirano Mahathera.
Seperti penyelenggaraan sebelumnya, keseluruhan rangkaian SPD akan berakhir jelang peringatan Hari Trisuci Waisak, 19 Mei mendatang.

“Jadi ada tiga kegiatan utama yang akan dilaksanakan secara berturut-turut, yakni Mahajata, SPD ke-21, dan peringatan Hari Trisuci Waisak. Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan semua umat Buddha, hal ini dimaksudkan sebagai wujud syukur karena keberadaan Vihara Buddha Sakyamuni kian dirasakan manfaatnya, terutama dalam menguatkan keyakinan akan Buddha Dhamma,” jelas Yuni Cien.
PMd. Dwi Kangge, menambahkan, total ada 22 pembicara yang didatangkan untuk menyampaikan uraian dhamma tiap malam mulai pk.19.00 Wita, kecuali Minggu (pk,08.30 Wita).

Sebanyak 18 pembicara adalah bhikkhu dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk 4 bhikkhu yang bertugas di Bali, serta 4 pembicara lainnya dari praktisi dan umat awam.

“Kami mengundang pembicara sesuai kepakaran dan kompetensi masing-masing dalam menguraikan topik yang ada. Mulai dari ulasan Dhamma hingga topik keseharian yang aktual. Jadi selama sebulan, umat berkesempatan menyimak santapan batin yang beragam,” kata Dwi Kangge, sembari menegaskan, acara SPD terbuka untuk umum bagi siapapun yang tertarik dengan tema yang dibahas.

Pihak panitia penyelenggara juga menghelat seminar “Public Speaking” bersama PMy Dr Toni Yoyo, Sabtu (27/4/2019), dan seminar remaja dengan menghadirkan pembicara Upa Yogi Gunawaro, Minggu (5/5/2019).
Acara tradisi pindapata (berdana makan kepada bhikkhu) sepanjang Jalan Gunung Agung menuju VBSM pada Rabu (1/5), dan upacara pelimpahan jasa untuk para leluhur atau pattidana, Minggu (12/5).
Puncak peringatan Trisuci Waisak 2563 BE tahun ini bertemakan “Mencintai Kehidupan Berbudaya Penjaga Persatuan”, Minggu (19/5/2019).

“Selain memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha (lahirnya pangeran Siddharta Gautama, Pangeran Siddharta mencapai penerangan sempurna sebagai Buddha, dan Sang Buddha parinibbana), peringatan Trisuci Waisak juga diisi wisuda upasaka, upasika dan abhayadana atau memberi rasa aman dengan melepas burung,” tutur Yuvan P Gunawan. (moe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *