BANGLI (terasbalinews.com). Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli membentuk beragam program pembinaan kemandirian bagi para narapida. Salah satu yang menjadi unggulan adalah budidaya Asparagus.
Dalam program ini, narapidana diajarkan bagaimana proses budidaya asparagus mulai pembibitan hingga panen dengan harapan dapat memberikan bekal selepas menjalani masa pidana.
Hasil budidaya asparagus Lapas Narkotika Bangli telah didistribusikan hingga keluar Lapas melalui kerja sama dengan Koperasi Tani Mertanadi Petang.
“Hampir setiap hari, asparagus yang ditanam dan dibudidayakan narapidana ini siap dipanen dan didistribusikan,” kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu dalam keterangan tertulis, Kamis (40/5/2024).
Selain asparagus, tempe dan tahu buatan narapidana Lapas Narkotika Bangli juga menjadi primadona masyarakat.
Dengan binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bangli, tahu dan tempe Lapas Narkotika Bangli rutin hadir dalam pameran yang diselenggarakan di berbagai tempat berbeda termasuk pada pameran Hari Ulang Tahun Bangli ke-820, awal Mei lalu.
Lapas Narkotika Bangli, lanjut Pramella, juga berusaha melihat peluang usaha baru yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tren di masyarakat sebagai patokan jenis program pembinaan.
“Contohnya pembuatan pot, bak mandi dan sejenisnya dengan bahan teraso adalah bentuk pembinaan kemandirian yang up to date,” jelas Pramella.
Pramella mengklaim, keberhasilan program ini merupakan bukti nyata Lapas Narkotika Bangli sebagai tempat untuk membina dan memberdayakan warga binaan.
“Program pembinaan di Lapas Narkotika Bangli merupakan contoh yang baik bagi lapas-lapas lain di Indonesia.
“Dan saya berharap Lapas Narkotika Bangli dapat terus meningkatkan kualitas program pembinaannya sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga binaan dan masyarakat,” tutup Pramella. (nan)