TABANAN (terasbalinews.com). Guna mendukung percepatan terwujudnya Desa Presisi di Kabupaten Tabanan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan kembali melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) terkait pemutakhiran data kependudukan pada aplikasi OpenSID. Kali ini, Monev dilaksanakan di Kecamatan Pupuan, dengan menyasar Desa Blimbing, Senin (5/5/2025).
Tim Diskominfo dipimpin oleh Jafung Muda Pranata Komputer I Wayan Muliana, didampingi tenaga ahli IT Adam Wiguna dan Sutrisna Wibawa. Rombongan disambut langsung oleh Perbekel Desa Blimbing, I Nyoman Supriyanto, bersama Kasi PMD Kecamatan Pupuan I Wayan Gustawa, para kepala wilayah (kawil), dan perangkat desa lainnya.
Menurut I Wayan Muliana, kegiatan ini bertujuan mengevaluasi sekaligus memberikan pendampingan teknis kepada desa-desa dalam melakukan penginputan dan pemutakhiran data kependudukan di aplikasi OpenSID. Hal ini penting dalam rangka menyediakan data yang akurat sebagai dasar perencanaan pembangunan desa berbasis data presisi.
“Data yang akurat dan mutakhir adalah kunci dari perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. Oleh karena itu, kami hadir untuk mendampingi langsung perangkat desa agar pengelolaan data di OpenSID bisa berjalan optimal,” jelas Muliana.
Perbekel Desa Blimbing, I Nyoman Supriyanto, mengapresiasi kunjungan dan pendampingan yang dilakukan Diskominfo Tabanan. Ia mengakui, masih terdapat sejumlah kendala di tingkat desa dalam pengelolaan data, terutama menyangkut keterbatasan SDM serta adanya pergantian operator desa yang sebelumnya menangani aplikasi tersebut.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran tim Diskominfo. Selain memberikan solusi teknis, kegiatan ini juga menjadi motivasi bagi perangkat desa untuk lebih serius dalam mengelola data,” ujarnya.
Mengakhiri kegiatan pertama di Kecamatan Pupuan Muliana menegaskan, kegiatan monev dan pendampingan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya di Kecamatan Marga dan Tabanan.
“Diskominfo Tabanan menargetkan seluruh desa di kabupaten ini dapat menjalankan sistem informasi desa secara aktif dan akurat, sebagai pondasi utama menuju transformasi digital pemerintahan desa,”tegasnya. (tbn)