BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Indonesia Gaya Ajak Generasi Muda Peduli, Gali, dan Lestarikan Budaya Indonesia

3
Tari Rejang Pala memeriahkan acara Komunitas Indonesia Gaya bertajuk “Menggaungkan Kembali yang Punah” (foto/ist)
banner 120x600

GIANYAR (terasbalinews.com). Dalam acara Bincang Budaya bertajuk “Menggaungkan Kembali yang Punah”, yang diselenggarakan Komunitas Indonesia Gaya membahas Tari Rejang Pala, Gambuh Budakeling, Bala Ngerabeg, alat musik Preret, dan Genggong di Masa Masa Bali, Jalan Subak Telaga, Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Sabtu (11/3/2023) sore.

Tujuan acara ini untuk mengajak generasi muda agar peduli, menggali, dan melestarikan serta menjaga keanekaragaman budaya asli Indonesia. Serta mencegah agar tidak hilang ditelan perkembangan zaman, agar generasi penerus bangsa dapat mengetahui cerita seni dan budaya serta alat musik tradisional yang diwariskan nenek moyang kita.

Demikian dikatakan Founder Komunitas Indonesia Gaya, Gayatri Wibisono dam obtolan santai akhir pekan lalu, di sela menyaksikan pentas seni budaya tarian Tari Rejang Pala dan Gambuh Budakeling, tarian khas asal Kabupaten Karangasem.

Sebagai bangsa Indonesia seharusnya merasa bersyukur dan bangga, karena Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan budaya, termasuk sejumlah alat musik tradisional yang teramat banyak ragamnya, sehingga jika tidak dirawat dan dilestarikan dengan baik, dikhawatirkan kelak, satu persatu budaya tersebut akan hilang, karena mulai kurang diminati generasi muda saat ini.

Sehingga dalam berbagai kesempatan Gayatri bersama Komunitas Indonesia Gaya berupaya semaksimal mungk8n untuk selalu menginisiasi, menginspirasi dan mengajak generasi muda untuk terus menggali, mengenali, dan memainkan seni budaya adi luhung bangsa Indonesia, agar dapat diwariskan kepada anak cucu sebagai generasi penerus bangsa berikutnya.

Peran Indonesia Gaya adalah komunitas gerakan jaga negeri, sebagai upaya untuk mengangkat kembali budaya yang sempat tenggelam di Pulau Bali, khususnya dan di negeri tercinta Indonesia pada umumnya. Sehingga perlu membahas tarian dan alat musik di Bali yang nyaris punah, bahkan banyak yang tidak mengetahui atau mengenalnya, karena tidak pernah dipentaskan lagi seperti, Tarian Rejang Pala dan Gambuh Budakeling, dan lain-lainnya.

Termasuk, Bala Ngerabeg, sebuah tarian cerita tentang prosesi ‘Ngerabeg’ yang dilakukan di berbagai daerah di Bali yang bertujuan untuk menetralisir atau membersihkan diri serta menyeimbangkan hubungan antarmanusia, alam, dan Sang Pencipta. Juga gerakan ‘Baris Melampan” sebelum dijadikan sebuah tarian Bala Ngerabeg, tarian Bebarisan dengan prosesi Ngerabeg, sebuah upacara penetralisir di Bali yang dilakukan pada waktu dan tempat tertentu.

“Indonesia Gaya, awalnya hanya melakukan pembinaan kerajinan di daerah dibidang kerjinan aksesoris rumah dan interior (tahun 2010), kemudian meluas ke gerakan jaga alam dan budaya. Karena bagaimanapun ke tiga hal itu, alam, budaya dan kerajinan adalah 3 kekayaan negeri yang saling terkait yang harus dijaga,” jelas Gayatri.

Satu persatu budaya katanya, mulai dilupakan dan bahkan lupa untuk diceritakan, hingga akhirnya tenggelam dan sirna. Ditambah banyak orang yang tidak tahu keberadaan juga asal usul tarian, alat musik, motif, juga tulisan yang dahulu merupakan kekayaan budaya daerah.

Tampil sebagai narasumber antara lain sejumlah tokoh seniman dan seniwati seperti, Ida Ayu Wayan Arya Satyani, Ssn, Msn, Wayan Naba, Ida Bagus Eka Haristha, Marmar Herayukti, dan Ketua Yayasan Bumi Bajra Sandhi Ida Made Dwipayana. (jon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *