“Dengan Posy tak hanya transaksi yang tercatat dengan detail, tetapi juga stok barang persediaan. Dengan Posy para pejuang UMKM juga bisa mengevaluasi pendapatan harian dan bulanan. Bahkan untuk efektivitas pembelian dari distributor pembelian bisa diatur kembali hanya barang dengan penjualan tinggi,” tandasnya.
Baca juga :Datangi KSP, Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Mengadu Soal BBM Hingga Paja
Sejauh ini, rinci Vlad Ayukaev, Posy Kasir Onlie sudah digandrungi sejumlah pelaku bisnis di Indonesia didominasi oleh F&B mikro kecil (58,4 persen), toko busana kecil (5,8 persen), sembako kecil (9,5 persen), toko telepon atau kredit (5,2 persen), dan outlet tembakau (2,0 persen).
Digarisbawahi Vlad Ayukaev ada sejumlah perbedaan antara UMKM di Jakarta dengan daerah lain seperti Provinsi Bali. Para pelaku UMKM di Jakarta dominan sukses dan usahanya berkembang karena penguasaan literasi digital yang lebih tinggi.
Hal ini juga ditopang akses internet yang lebih luas serta akses berbagai layanan keuangan, baik perbankan, pinjaman usaha, dan sejenisnya yang lebih mudah. “Namun, dengan Posy Kasir Online para pejuang UMKM tak usah risau karena sudah memiliki akunting profesional di handphone masing-masing,” tutupnya.(red)