DENPASAR (terasbalinews.com). Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 yang digelar pada Juni 2025 diyakini bakal menjadi magnet kuat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Keyakinan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Enik Ermawati, saat ditemui di Denpasar, Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, PKB telah menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan, tidak hanya oleh masyarakat Bali, namun juga wisatawan dari seluruh Indonesia hingga mancanegara.
“PKB ini sudah masuk dalam kalender tetap event nasional. Wisatawan pasti sudah mengagendakan hadir. Dampak pariwisatanya besar sekali,” ujar Wamen yang akrab disapa Ni Luh Puspa.
Tak hanya itu, momentum penyelenggaraan PKB juga bertepatan dengan libur sekolah, sehingga dinilai akan meningkatkan minat kunjungan keluarga ke Pulau Dewata. Bahkan, peningkatan penjualan tiket pesawat ke Bali pada masa liburan turut memperkuat prediksi tersebut.
Lebih dari sekadar tontonan, PKB juga menjadi ruang ekspresi budaya bagi masyarakat Bali, terutama generasi muda. Dalam pembukaan parade di kawasan Renon, terlihat banyak anak muda yang aktif terlibat.
“Anak muda yang ikut PKB menunjukkan bahwa mereka bisa diarahkan ke hal-hal positif melalui kesenian dan budaya,” tambahnya.
Dari sisi ekonomi, PKB terbukti berdampak signifikan. Pada penyelenggaraan tahun 2024, perputaran uang yang tercatat mencapai Rp200 miliar.
“Dampaknya langsung dirasakan masyarakat Bali. Dari seniman, pedagang, hingga sektor perhotelan ikut bergerak,” jelas Wamen Ni Luh Puspa.
Kementerian Pariwisata pun memastikan akan terus mendukung penyelenggaraan PKB sebagai bagian dari “Kharisma Event Nusantara” program unggulan promosi pariwisata nasional yang menyoroti event daerah berskala internasional.
Dukungan juga datang dari Senator DPD RI asal Bali, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik. Ia menegaskan pentingnya menjaga sumber daya manusia (SDM) Bali sebagai penjaga utama adat, tradisi, dan budaya.
“Kita bisa jaga Bali sama-sama. Travel warning bisa datang dan pergi, tapi kalau Bali aman dan nyaman, wisatawan tetap akan datang,” ucapnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dalam menjaga dan memajukan Pulau Dewata, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga pusat kebudayaan yang hidup. (red)
