BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.

Wow, Ada Layanan Posyandu di Lapas Perempuan Kerobokan

Langkah terobosan kembali dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan. Kali ini sediakan posko pelayanan terpadu (Posyandu) Ibu dan Balita Berdikari 04. (Foto/nan)
Langkah terobosan kembali dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan. Kali ini sediakan posko pelayanan terpadu (Posyandu) Ibu dan Balita Berdikari 04. (Foto/nan)
banner 120x600

BADUNG (terasbalinews.com). Langkah terobosan kembali dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan. Kali ini sediakan posko pelayanan terpadu (Posyandu) Ibu dan Balita Berdikari 04.

Pembukaan pelayanan posyandu Ibu dan Balita di Lapas Perempuan Kerobokan ini menjadi yang keempat di Indonesia.

Sebelumnya, layanan ini sudah dibuka di  Lapas Perempuan Bandung disusul Lapas Perempuan Semarang, lalu Lapas Perempuan Tangerang.

“Sekarang dengan terbentuknya layanan kesehatan di dalam Lapas, itu ada bidan yang mendampingi kami dari Puskesmas Kuta Utara yang memberikan arahan buat keperluan bayi dan ibu,” kata Kepala Lapas Perempuan Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani, Jumat (30/8/2024).

Posyandu di Lapas Perempuan Kerobokan memberikan beberapa layanan kesehatan, seperti imunisasi, penimbangan, pengukuran tinggi badan, pemberian makanan tambahan hingga melayani pengobatan.

“Pegawai yang lagi hamil atau ibu-ibu punya balita bisa ke Posyandu kesini,” terang Andiyani.

Andiyani menerangkan, sebelum berdirinya posyandu ini, pihaknya membawa anak-anak ke puskesmas terdekat untuk imunisasi atau kegiatan layanan kesehatan lainnya.

“Sekarang sudah ada Posyandu didalam Lapas. Bahkan, masyarakat luar yang terdekat boleh kesini. Kami selalu terbuka,” paparnya.

Lapas Perempuan Kerobokan sendiri menyedikan tiga tenaga kesehatan di Posyandu Ibu dan Balita yakni satu dokter, satu perawat dan satu tenaga bantu dari Puskesmas.

Andiyani merinci, untuk waktu pelayanan kesehatan itu sebulan sekali, tapi layanan kesehatan dilakukan setiap hari.

Di aisi lain, Andiyani menyebut, saat ini tidak ada warga binaan yang hamil. Hanya saja terdapat lima narapidana yang membawa anak.

“Ada lima orang dengan rincian dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan dengan usia maksimal tiga tahun,” ungkap Andiyani lagi.

“Setelah tiga tahun, jika ibunya masih menjalani pidana, bayinya dibawa keluar Lapas Itu disiapkan kamar tersendiri sebagai salah satu antisipasi stunting,” tambahnya. (nan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *