BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.

Disdikpora Bali Sebut Siswa Yatim Piatu-Miskin Ekstrem Jadi Prioritas di PPDB 2024

Kepala Disdikpora Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (Foto/nan).
Kepala Disdikpora Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (Foto/nan).
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali memprioritaskan siswa miskin ekstrem dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Disdikpora Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa usai menghadiri Upacara dalam Rangka Hari Lahir Pancasila, di Lapangan Renon, Denpasar, Sabtu (1/6/2024).

“Kalau untuk jalur itu afirmasi 15 persen kemudian zonasi 50 persen jalur perpindahan ortu 5 persen prestasi 20 persen,” ungkap Boy.

“Yang berubah itu adalah jalur afirmasi, sesuai arahan Pak Pj Gubernur penekanan afirmasi untuk yatim piatu kemudian miskin ekstrem dan disabilitas itu penekanan tahun ini.”

Boy menegaskan, siswa yatim piatu dan miskin ekstrem seratus persen akan diterima pada PPDB 2024

“Kalau sebelumnya kan ada kuotanya, lain sekaramg sepanjang dia bisa menunjukkan siswa afirmasi tersebut 100 persen akan diterima,” tegas Boy.

“100 persen akan kami terima tidak mampu, disabilitas, kemudian yatim piatu,” timpal Boy.

Untuk daya tampung, lanjut Boy, Disdikpora Bali menyiapkan 50 ribu kursi sekolah negeri. Jumlah tersebut diprediksi kurang karena jumlah tamatan siswa SMP tahun ini mencapai 65 ribu orang.

“Kapasitas daya tampung swasta 30 ribu, jadi total 80 ribu. Kalau anak-anak semua masuk di negeri dan swasta masih kelebihan kursi lagi 15 ribu sebenarnya. Tapi yang terjadi anak-anak ingin maauk ke negeri nah ini defisit kursi 15 ribu,” tandas Boy.

Boy menambahkan, hanya ada SMA/SMK Negeri yang termasuk dalam PPDB 2024.

“Dari Permendikbud-nya bisa tapi untuk Bali belum, nanti kita sesuaikan dengan juknis (petunjuk teknis). Kemudian mengenai bantuan kan ada BOS nasional dan daerah. BOS nasional buat negeri dan swasta, bos daerah sementara belum bisa menjangkau swasta.

“Karena memang kondisi keuangan kita belum ada tapi payung hukumnya sudah ada, mudah-mudahan tahun depan anggaran sudah ada bisa dilaksanakan bantuan kepada sekolah swasta,” jelas Boy. (nan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *