DENPASAR (terasbalinews.com). Kepala Dinas Parisiwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menyebut, pungutan wisatawan mancanegara (wisman) belum berjalan maksimal.
“Betul (belum maksimal), bahwa ini kan program baru tentu program baru ini harus memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan karena barang baru ya ada kasus-kasus baru lagi,” ungkap Tjok Pemayun, Jumat (1/6/2024).
Tjok mengatakan, Dispar Bali saat ini baru mendapat Rp104.356.000.000 dari pungutan wisman sejak kebijakan tersebut ditetapkan 14 Februari 2024 lalu.
“Kami targetkan terkumpul sebanyak wisatawan lah ya, biar dapat sama gitu. Jadi tentu inginnya lebih optimal lagi,” jelas pria keturunan Jawa tersebut.
Sebelumnya, gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster mengatakan sejatinya harus ada langkah konkret terkait regulasi pungutan wisman.
Menurut Koster, Pemprov Bali bisa mendapatkan Rp 3 miliar perhari atau sesuai dengan jumlah wisatawan yang masuk ke Pulau Dewata. Namun nyatanya, hanya Rp 1 miliar yang masuk ke kas daerah dari pungutan wisman.
“Ini harus dievaluasi ke depan supaya lebih optimal capaian targetnya. Dan saya kira ini berkenaan dengan sistem yang harus bekerja sama dengan pihak Angkasa Pura, Direktorat Jenderal Imigrasi, dan pihak maskapai serta agen-agen perjalanan,”” kata Koster, Selasa (28/5/2024) lalu.
Dispar Bali, kata Tjok Pemayun, menanggapi positif pernyataan Koster tersebut mengingat Ketua DPD PDIP Bali tersebut merupakan inisiator kebijakan pungutan wisman.
“Saya pikir karena beliau yang mencetuskan tentu beliau sudah memiliki langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan penerimaan pungutan ini ya.
“Apalagi beliau melihat sekarang ini kan baru sepertiga dari total wisatawan yang datang,” timpal Tjok Pemayun. (nan)