BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Pasang iklan disini ( 970x250 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

KPU Buleleng Gelar Pleno Penghitungan Suara

pleno kpu
KPU Buleleng menggelar Rapat Pleno Terbuka Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Buleleng pada Kamis (05/12/2024).( foto/khan).
banner 120x600
Pasang iklan disini ( 468x60 pixel )
WhatsApp +62 819-3301-0005

BULELENG (terasbalinews.com). Cawe-cawe atau keterlibatan desa adat pada kontestasi Pilkada Serentak 2024 dituding sangat kuat mempengaruhi pilihan pemilih. Dan itu menjadi catatan tersendiri bagi salah satu kontestan Pilkada Serentak 2024. KPU sebagai penyelenggara hendaknya melakukan evaluasi  agar ada perbaikan terutama kuatnya ikut campr  desa adat dalam setiap kontestasi pilkada.

Hal itu disampaikan Gede Dimas Bayu Raharja pada saat KPU menggelar Rapat Pleno Terbuka Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Buleleng pada Kamis (05/12/2024). Gede Dimas Bayu Raharja sebagai saksi pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana, dan paslon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana pada Pilkada Serentak 2024.

“Kami mendapat informasi adanya indikasi intervensi  oknum tokoh masyarakat adat agar memilih paslon tertentu. Ini hendaknya menjadi evaluasi penyelenggaraan Pilkada sehingga harus ada perbaikan nantinya, utamanya intervensi adat,” tegas Gede Dimas Bayu Raharja.

Tidak hanya itu, Dimas juga mengeluhkan banyaknya formulir c6 yang tidak disebarkan ke masyarakat pemilih. Pada Pilkada 2024 ini banyak masyarakat yang mengeluh tidak memperoleh formulir c6. Padahal, formulir c6 merupakan bukti keabsahan seorang pemilih jika hendak mencoblos ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Banyak masyarakat yang mengaku tidak menerima formulir c6. Ini harus di evaluasi,” tegasnya.

Namun demikian Dimas Bayu Raharja mengaku menerima hasil dari rekapitulasi berjenjang yang telah dilakukan oleh KPU Buleleng. Dan menganggap penyelenggara Pilkada itu telah bekerja dengan baik.

“Kepada KPU kami nilai  sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Tapi catatan-catatan yang kami sampaikan agar menjadi pembelajaran untuk pilkada selanjutnya,” tandas dia.

Merespon catatan dari paslon no urut 1 tersebut Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan, Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) menemukan kendala saat menyebar c6 kepada masyarakat pemilih. Diantaranya dialamat tertera petugas tidak menemukan pemilik rumah. Kemudian tidak ada warga yang mengetahui pemilik c6 itu.“Kasus seperti ini terbanyak di Kota Singaraja. Mungkin karena sangat dinamisnya perpindahan penduduk,” ujarnya.

Namun demikian, catatan keberatan yang diberikan oleh saksi paslon no 1akan dicatat sebagai kejadian khusus dan akan menjadi bahan evaluasi  bagi KPU Buleleng. Hanya saja kata Dudhi, catatan keberatan tersebut tak akan mempengaruhi hasil dari Pilkada Serentak 2024.

“Yang perlu diperbaiki akan diperbaiki dan disempurnakan, sehingga di pilkada berikutnya lebih baik,” kata Dudhi.

Sementara itu, hasil rekapitulasi tingkat kabupaten, perolehan suara paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana memperoleh sebanyak 153.444 suara. Sedangkan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Wayan Koster – I Nyoman Giri Prasta memperoleh sebanyak 206.028 suara. Sedang pada  paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana memperoleh sebanyak 130.348 suara. Sementara  paslon Bupati dan Wakil nomor urut 2 dr. I Nyoman Sutjidra – Gede Supriatna memperoleh sebanyak 227.312 suara. Adapun tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada 2024  mencapai 61,4 persen dari total jumlah 594.619 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Buleleng. Khan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *