DENPASAR (terasbalinews.com). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus mengintensifkan upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat guna mencegah maraknya pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan kejahatan keuangan digital. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pelaksanaan ‘Program 1–5 Km Care’, yang menjadi bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
Program ini menargetkan masyarakat yang berada dalam radius 1 hingga 5 kilometer dari Kantor OJK Provinsi Bali. Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memperluas edukasi keuangan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangan yang sehat.
“Sejak Januari hingga Maret 2025, kami telah menggelar edukasi keuangan bagi 15 instansi, termasuk pegawai dinas pemerintahan di Provinsi Bali dan Kota Denpasar, rumah sakit, Badan Intelijen Negara, Badan Narkotika Nasional, Sandi, serta Siber Kodam IX Udayana,” ujar Kristrianti di Denpasar, Jumat (21/3/2025).
Ia berharap peserta edukasi keuangan dapat menularkan pemahaman yang mereka peroleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga literasi serta inklusi keuangan di Bali terus meningkat pada tahun 2025.
Masyarakat yang tertarik untuk mengikuti edukasi keuangan dapat menghubungi OJK Provinsi Bali melalui kontak resmi yang tersedia. Program ini terbuka untuk individu, komunitas, kelompok usaha, hingga instansi pemerintahan. Selain menghadiri edukasi secara langsung di Kantor OJK, masyarakat juga dapat mengundang OJK sebagai narasumber dalam kegiatan edukasi, baik secara langsung maupun daring, tanpa dipungut biaya.
OJK juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap tawaran investasi dan pinjaman online yang mencurigakan, terutama yang menjanjikan imbal hasil atau bunga tinggi yang tidak masuk akal. Jika menemukan indikasi investasi ilegal, masyarakat dapat melaporkannya melalui Kontak OJK di nomor 157, WhatsApp (081157157157), atau email ke konsumen@ojk.go.id dan satgaspasti@ojk.go.id.
Dengan langkah ini, OJK Provinsi Bali berharap literasi keuangan masyarakat semakin meningkat, sehingga mereka dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak dan aman dari jebakan keuangan ilegal.