BULELENG (terasbalinews.com). Menejer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PT PLN (Persero) Bali Utara, Elashinta mengatakan, selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025 pihaknya menyiagakan 13 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 11 titik di wilayah Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana. Di antaranya di Anjungan Ayam Betutu Gilimanuk Jembrana, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Singaraja, Seririt, dan Negara.
“Selama periode libur Nataru, kami menyiapkan charging station atau SPKLU untuk mendukung kelancaran mobilisasi kendaraan listrik,” kata Elashinta Senin (16/12/2024).
Penyiapan sejumlah SPKLU menurut Elashinta bagian dari kepastian PLN dalam posisi siaga 24 jam dalam rangka Nataru. Kondisi Siaga PLN itu untuk memastikan listrik tetap menyala selama perayaan Nataru berlangsung terutama disetiap rumah ibadah yang menjadi lokasi perayaan Nataru. Posisi siaga berlangsung sepanjang 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.
“Selama dalam posisi siaga, PLN memastikan pasokan daya dalam kondisi normal tidak ada pemadaman pada masa siaga. Kami juga melaksanakan assesmen supply listrik pada gereja-gereja diwilayah Kabupaten Buleleng, Jembrana serta ASDP Pelabuhan Gilimanuk,” imbuh Elashinta.
Selain itu dipastikan kesiapan personil PLN, Yantek dan team mitra kerja untuk siaga selama Nataru berlangsung. Bahkan katanya, UP3 Bali Utara menyiapkan 19 lokasi siaga, 12 Posko Yantek, 15 unit mobil dan 2 unit sepeda motor serta satu pengatur distribusi.
Adapun pengamanan yang menjadi lokasi prioritas selain gereja-gereja di seluruh Buleleng dan Jembrana, lapangan tempat perayaan tahun baru, lokasi-lokasi wisata, SDP Pelabuhan Gilimanuk serta Gereja Santo Paulus Singaraja dan Gereja ST Petrus Jembrana.
“Kami menyiagakan 5 ULP untuk memastikan pelaksanaan Nataru berlangsung tanpa mengalami gangguan listik. Ke 5 ULP itu yakni Gilimanuk, Seririt, Singaraja, Negara dan Tejakula,” sebut Elashinta.
Untuk mendukung kesiapan tersebut, Elashinta mengatakan, sistem kelistrikan jaringan Bali diback up daya sebesar 1.381 MW dengan memiliki Beban Puncak (BP) sebesar 1.164 MW. Masih ada reset margin sebesar 217 MW atau 15,76 persen. Sistem interkoneksi tersebut tersebar dibeberapa sumber pembangkit yakni di PLTU Celukan Bawang 380 MW, Kabel Laut Jawa- Bali PLTU Paiton 270 MW, PLTG Pesanggaran 200 MW dan sisanya tersebar PLTD Pesanggaran dan PLTD Gilimanuk dan PLTD Pemaron.
“BP Area Bali Utara paling kecil di Bali sekitar 85-100 MW. Bahkan saat musim kemarau BP nya sempat tembus 102-103 MW. Apalagi sekarang udara sejuk terjadi penurunan pemakaian AC bebanya bisa turun hingga ke angka 85.95 MW,” tandasnya.Khan