BADUNG – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali, meluncurkan Calendar of Event The Nusa Dua 2019, yang berisikan sejumlah event pariwisata bertaraf internasional yang diselenggarakan di Pulau Peninsula, The Nusa Dua.
Rangkaian event ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan promosi pulau yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini sebagai salah satu destinasi wisata di Bali. Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, upaya memperkenalkan Pulau Peninsula sebagai sebuah destinasi wisata di Bali dilakukan dengan menyelenggarakan sejumlah event pariwisata.
“Kegiatan ini bertujuan menambah atraksi di dalam kawasan The Nusa Dua, khususnya Culture Tourism, untuk meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan ke Bali khususnya, dan Indonesia umumnya,” jelas Ngurah Ardita dalam Press Conference “Calender of Event 2019” ITDC di Awarta Nusa Dua Resort & Villas, Kamis (28/3/2019) sore.
Dalam jumpa pers itu juga hadir Kadisparda Badung Made Badra, Ketua BPPD Badung IGN Rai Suryawijaya, kalangan perbankan, penerbangan dan pihak terkait lainnya. Calendar of Event The Nusa Dua tahun ini mengusung tema “Contents Art Culture & Festival” ini akan menggelar enam event yakni “Sundown Dancing Lesson” yang dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 17.00 Wita di Pulau Peninsula, “Bebalihan” setiap hari Selasa & Kamis di Pura Puja Mandala, The Nusa Dua dan “Nusa Dua Light Festival” pada tanggal 30 Mei-14 Juli 2019. Tiga event lainnya yakni “Bali Blues Festival” pada tanggal 13-14 Juni 2019, “International Night Run” pada tanggal 13 Oktober 2019, dan “Pesona Nusa Dua Fiesta” pada tanggal 25-27 Oktober 2019.
“Kami akan terus mempublikasikan event-event The Nusa Dua yang terangkum dalam “Calendar of Event” ini, sehingga dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Kawasan The Nusa Dua dan mendukung program pemerintah dengan target kunjungan 20 juta wisatawan di tahun 2019 ini,” harap Ngurah Ardita.
Sementara Kadisparda Badung Made Badra mengatakan optimis kunjungan wisatawan bisa memenuhi harap sepanjang tidak ada gangguan seperti bencana alam. Hal senada disampaikan Kepala BPPD Badung IGN Rai Suryawijaya yang mengaku masalah bencana alam ini sangat besar pengaruhnya terhadap kunjungan wisatawan. Karena itu ke depan, harus ada antisipasi agar masalah bencana ini tak menjadi isu yang melebar sehingga membuat wisatawan takut datang.
“Ketika di Belanda, saya mendengar informasi kalau Indonesia kerap diguncang gempa. Isu ini membuat turis jadi takut ke sini,” tambah Rai Suryawijaya. (red)