BULELENG (terasbalinews.com). Tak main-main, Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi untuk merespon laporan dugaan pencaplokan tanah negara di Bukit Ser, Banjar Dinas Yeh Panas, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, bekerja dengan sangat serius.Keseriusan itu dibuktikan dengan diterjunkannya personil penyidik ke lokasi yang diduga menjadi objek bancakan.
Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Polres Buleleng, Ipda I Ketut Yulio Saputra memimpin langsung proses penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura membenarkan Timsus telah mendatangi lokasi di Desa Pemuteran untuk melakukan pendalaman untuk proses penyelidikan. Dilokasi yang diduga menjadi objek bancakan tanah negara penyidik telah memeriksa sejumlah saksi.
“Kami lakukan proses penyelidikan berupa pengamatan lapangan dan wawancara kepada saksi-saksi,” terang Jaya Widura Selasa (17/12/2024).
Hanya saja dari semua proses penyelidikan yang telah dilakukan,Jaya Widura mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih rinci mengingat masih dalam proses penyelidikan awal. “Yang jelas kami sudah memeriksa belasan saksi namun belum banyak yang bisa disampaikan,” tandasnya.
Setelah membentuk tim khusus (Timsus) Polres Buleleng mulai memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan. Para saksi tersebut mulai dipanggil pada Kamis (05/12/2024) termasuk saksi pelapor. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika membenarkan penyidik Polres Buleleng telah mulai melakukan pendalaman atas kasus dugaan pencapolkan tanah negara berlokasi di Bukit Ser, Banjar Dinas Yeh Panas, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Pemanggilan tersebut berupa undangan untuk memberikan klarifikasi kepada penyidik.
Kasus dugaan pencaplokan tanah negara itu pertama kali mencuat ke publik berawal dari debat kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Buleleng yang digelar oleh KPU Buleleng pada Rabu (20/11/2024). Saat itu paslon Nomor Urut 1 Nyoman Sugawa Korry-Gede Suaradana membuka informasi adanya dugaan pencaplokan tanah negara oleh sejumlah oknum yang berlokasi di Desa Pemuteran. Khan