DENPASAR (terasbalinews.com). Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bali sekaligus Kepala Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali, Teguh Dwi Nugroho, mengatakan UMKM menjadi tiang perekonomian nasional. Manakala UMKM itu kuat, ekonomi juga kuat. Dari sekitar 4,5 juta penduduk Bali, sekitar 450 ribu, berwiraswasta. Kementerian Keuangan akan terus hadir memberikan dukungan sektor keuangan bagi UMKM.
“Saat ini sekitar 10 persen penduduk Bali bergerak di sektor wirausaha. Kalau bercermin dari nasional yang hanya 3 persen, artinya Bali sektor wirausahanya tumbuh sangat bagus, bahkan potensi itu masih terbuka luas,” ungkap Teguh, disela peringatan Hari Bhakti Perbendaharaan ke-19, Kementerian Keuangan Provinsi Bali, yang dirangkai dengan kegiatan Bazar UMKM dengan tajuk “Dukung Transformasi Ekonomi dalam Kolaborasi Kemenkeu Satu” di sisi barat Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Minggu (5/3/2023).
“Tujuan kegiatan Bazar UMKM kali ini merupakan wujud peran serta Kementerian Keuangan Provinsi Bali dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia, Bali khususnya,” tukasnya.
Disampaikan Teguh, kegiatan ini merupakan satu bukti kehadiran Kementerian Keuangan Provinsi Bali, untuk mendukung tumbuh kembangnya UMKM, karena seperti diketahui bahwa UMKM ini adalah soko guru dari perekonomian secara nasional.
“Jadi, kalau UMKM-nya bagus, tumbuh, berkembang, maka kita harapkan juga bisa mendorong perekonomian kita terus tumbuh dan bangkit,” ujar Teguh.
Lebih lanjut, Teguh menambahkan bahwa Bazar UMKM yang diselenggarakan di Denpasar merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Perbendaharaan ke-19 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia melalui berbagai kegiatan. Bazar diikuti 20 UMKM dari 70 UMKM binaan.
“Ini juga merupakan satu rangkaian dari Hari Bakti Perbendaharaan ke-19. Jadi, acara kita ini merupakan kolaborasi yang luar biasa dari seluruh unit Kementerian Keuangan Provinsi Bali,” tambahnya.
Selain stand yang diisi berbagai jenis UMKM di Kota Denpasar, acara juga diisi dengan pentas musik, sosialisasi mengenai kegiatan dalam Kementerian Keuangan Provinsi Bali, dan lelang terbuka beberapa barang elektronik dan logam mulia. Turut serta berpartisipasi yakni Pajak, Bea Cukai, DJKN, DJPB, Balai Diklat Keuangan.
Sementara itu terkait digitalisasi, yang tengah merasuk ke segala sektor Teguh mengutarakan, digitalisasi merupakan bagian dari program Kementerian Keuangan. Teguh mengakui jika pihaknya gencar menyuarakan transaksi digital karena dari sisi historical akan sangat mudah juga akuntabilitas, lebih transparan.
“Dari sisi transaksi, keamanan lebih nyaman dan efisien Jika dikaitkan dengan belanja negara semua itu ada historinya,” sebut Teguh yang sempat melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS di salah satu stand UMKM. (pri)
