Buleleng (terasbalinews.com) – Program kerja 100 hari pertama Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Gede Supriatna mendapat respons positif dari DPRD Kabupaten Buleleng. Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya, A.Md.Kom., menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi antara lembaga legislatif dan eksekutif demi mendorong percepatan pembangunan di Buleleng.
“Banyak masyarakat mengaku puas. Mereka bilang program-programnya sudah berjalan dengan baik, bahkan luar biasa. Ini awal yang bagus, dan kami di DPRD akan terus mendukung agar visi dan misi yang dijanjikan bisa terwujud secara bertahap,” ujar Ngurah Arya, Senin (2/6/2025), di gedung DPRD Buleleng.
Ia menegaskan bahwa untuk membangun Buleleng diperlukan anggaran yang besar, terutama untuk sektor infrastruktur. Karena itu, lanjutnya, diperlukan kerja sama erat antara DPRD dan Pemkab guna merancang serta mengeksekusi pembangunan dengan lebih terarah.
“Buleleng ini butuh banyak ‘amunisi’. Tahun 2025 ini jadi momen penting untuk mulai merancang pembangunan, khususnya infrastruktur. Eksekusinya mungkin mulai bulan ini, dan kami di DPRD siap mendukung agar bisa terealisasi dengan baik,” jelasnya.
Ngurah Arya menyebut 100 hari pertama kepemimpinan Sutjidra-Supriatna sebagai pijakan awal. Ia menggambarkan bahwa semua program yang berjalan saat ini masih sebatas “menanam fondasi” untuk program-program besar ke depan.
“Ya, ini baru pondasi. Butuh lebih dari 100 atau bahkan 200 hari kerja untuk melihat hasil yang nyata. Tapi fondasi ini penting, dan sudah terlihat jelas arahnya,” tegas politisi PDI Perjuangan yang juga menjabat Sekretaris DPC itu.
Salah satu isu yang turut menjadi perhatian DPRD adalah bidang pendidikan. Ngurah Arya menekankan pentingnya penuntasan persoalan buta aksara agar Buleleng sebagai kota pendidikan tidak tercoreng reputasinya.
“Kita ini dikenal sebagai Kota Pendidikan. Maka isu seperti anak-anak yang belum bisa baca-tulis harus diselesaikan cepat. Jangan sampai mencederai identitas itu. Kami yakin, di bawah kepemimpinan saat ini, masalah itu perlahan bisa diselesaikan,” katanya.
Ngurah Arya pun menegaskan bahwa DPRD Buleleng tidak akan sekadar memberi catatan, tetapi akan terlibat aktif dalam diskusi dan evaluasi, demi menyempurnakan jalannya pemerintahan.
“Pemimpin tidak akan sempurna sendirian. Tapi dengan masukan yang konstruktif, kami yakin kita bisa melangkah ke arah perubahan yang lebih baik. Jika ada perbedaan, kita akan bahas bersama untuk kepentingan Buleleng,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pasangan Sutjidra-Supriatna yang diusung PDI Perjuangan itu telah merancang berbagai langkah konkret dalam 100 hari pertama, antara lain: pelestarian seni budaya sebagai penggerak pariwisata, layanan sosial dan kesehatan berbasis keadilan, insentif pajak pertanian berkelanjutan, bantuan pendidikan, penataan kawasan kota, serta perbaikan layanan investasi dan perizinan.
Melalui jargon “Buleleng PATEN” (Produktif, Adaptif, Tuntas, Emansipatif, Nyata), duet ini menargetkan pembangunan inklusif dan percepatan kesejahteraan masyarakat dengan mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan warga Buleleng. Ndra