BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.

Satpol PP Bali Panggil Penari dan Pengibing Joged Viral di Medsos

Satpol PP panggil penari dan pengibing joged viral di medsos. (Foto/ist)
Satpol PP panggil penari dan pengibing joged viral di medsos. (Foto/ist)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Kebudayaan (Disbud) memanggil penari dan pengibing Joged Bumbung di Desa Songan, Bangli, yang sempat viral di media sosial (medsos).

Dalam video tersebut berisi adegan yang terkesan di luar norma dan etika seni (porno) saat pelaksanaan wali/piodalan di Merajan Keluarga JD (pelaku pengibing).

Pemprov Bali memanggil kedua oknum yakni sang penari berinisial AR asal Buleleng dan JD yang merupakan pengibing ke Kantor Satpol PP untuk diberi edukasi.

“Mari bersama kita menjaga khasanah dan kelestarian budaya kita yang adiluhung dan sudah menembus hingga ke kancah internasional ini, terlebih mendapatkan penghargaan dari UNESCO sebagai Warisan Tak Benda, agar jangan sampai kita sendiri yang membuat kebudayaan kita tercemar dan lama-lama menghilang, terkubur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, Rabu (8/5/2024).

Kepada petugas, JD mengaku baru mengetahu dirinya viral saat melihat media sosial di handphone (HP).

Meski begitu, JD tidak menanggapi dengan serius lantaran ia mengaku tidak bisa membaca dan tulis (buta huruf).

Sementara, Pamong Budaya Ahli Muda, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Mahardika mengajak seluruh seniman Bali untuk bersama menjaga etika dan norma berkesenian agar tidak terlalu berlebihan.

“Agar tidak ada pelanggaran etika dan norma dalam menampilkan gerakan tari saat pertunjukan (sesuai pakem). Selain itu, pakaian atau kostum yang sudah sesuai dengan aturan agar tidak diubah sesuka hatinya.

“Karena banyak kita temukan saat ini penari joged yang menggunakan kain di atas lutut atau dengan sepakan di atas paha. Hal ini tentu saja secara perlahan akan membuat kesenian dan budaya Bali semakin terhimpit dan cedera dikarenakan ulah oknum seniman yang tidak paham,” ungkap Mahardika.

Dengan adanya sejumlah video viral tarian joged bumbung di media sosial, diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi seniman lain untuk tidak meniru. Terlebih direkam dan diviralkan. (nan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *