BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Trisno Nugroho: Perumda Dharma Santika “Off Taker” Serapan Produk Lokal

whatsapp image 2023 02 18 at 13.37.37
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho bersDirektur Utama Perumda Dharma Santika, Kompyang Gede Pasek Wedhaama. (foto/tbn)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho, disela-sela Acara Obrolan Santai Bareng Media (OSBIM), Kamis (16/2/2023), mengatakan pihaknya mendorong serapan produk lokal untuk bisa digunakan kalangan Hotel, Restoran dan kafe (Horeka). Hal ini ditandai dengan masuknya salah satu Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santika, Tabanan yang mulai merambah kalangan pariwisata.

“Kami memandang masuknya Perumda Dharma Santika yang bekerjasama dengan JW Marriot Group dan ACS  merupakan terobosan baru karena sebelumnya beras-beras premium di hotel berbintang didominasi oleh beras dari luar Bali,” ungkap Trisno Nugroho didampingi Dirut Perumda Kompiang Gede Pasek Wedha.

Menurut Trisno Nugroho, dalam hal ini Perumda Dharma Santhika berperan sebagai “offtaker” yang akan menyerap berbagai hasil panen petani dengan harga yang layak dan sekaligus mampu mengendalikan harga pangan di Bali sehingga inflasi bisa lebih terkendali.

“Bank Indonesia memang mendorong hotel bintang lima menggunakan produk Bali seperti beras, buah dan sayur hingga arak sebagai keberpihakan kepada produk lokal. Kami pertemukan pihak hotel, aerofood dan pihak lainnya yang selama ini menggunakan produk luar dengan Perumda, dan ternyata hasilnya bagus,” ucapnya. Hotel bintang lima di Bali sekarang sudah menggunakan beras Tabanan, selanjutnya tinggal hotel bintang empat dan tiga harus menggunakan juga, kalau sudah layak di bintang lima apalagi di bawahnya, sambung Trisno Nugroho.

Sedangkan dari tempat yang sama, Direktur Utama Perumda Dharma Santika, Kompyang Gede Pasek Wedha menjelaskan saat ini Perumda menyuplai 300 ton beras ke berbagai outlet yang ada di sejumlah kabupaten di Bali seperti Denpasar, Buleleng, Badung dan Gianyar.

“Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santika Tabanan fokus memperluas distribusi beras yang dihasilkan oleh petani di Tabanan untuk menjaga kestabilan harga beras di Bali,” ujarnya.

Sebagai lumbung beras Bali, Tabanan memiliki luas sawah produktif 20.000 hektare, setiap panen raya Tabanan menghasilkan sekitar 100.000 ton beras, jika dua kali panen dalam satu tahun Tabanan mampu menghasilkan 200.000 ton beras. Sedangkan kebutuhan Tabanan sendiri hanya 56.000 ton setiap panen.  Besarnya produksi beras Tabanan membuat Perumda Dharma Santtika memfokuskan bisnisnya di penjualan beras asli Tabanan tersebut.

Sudah ada 145 pelanggan yang disuplai oleh Perumda dengan rincian 33 outlet ritel modern hingga kios di Tabanan, 77 outlet di Denpasar, Badung dan Gianyar dan 35 hotel dan villa di Bali. “Kami memang menyediakan beras premium, rata-rata per bulan kami suplai 300 ton ke semua jaringan atau pelanggan kami. ini akan terus kami tingkatkan sehingga beras Tabanan semakin beredar luas di masyarakat Bali,” jelasnya.

Perumda Tabanan juga menargetkan bisa menyerap 3.600 ton beras petani pada musim panen raya mendatang yang diprediksi terjadi pada Maret 2023. Selain untuk mengangkat brand beras Tabanan, juga penyerapan beras petani untuk menjaga stabilitas harga di tingkat pengecer.

Selain itu penyerapan beras oleh Perumda ditargetkan bisa menekan penjualan gabah Tabanan ke luar daerah yang saat ini masih banyak terjadi. Ia juga mengaku berkolaborasi dengan Bulog dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga kestabilan harga di tingkat pengecer.

“Selain beras, Perumda juga menyuplai kebutuhan pangan lainnya seperti telur, sayur dan buah. Bahkan sejumlah hotel bintang lima di Bali sudah menggunakan sayur dan buah lokal yang disuplai Perumda Dharma Santika, Tabanan,” pungkasnya. (yak) 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *