BADUNG (terasbalinews.com). Produk pangan lokal kabupaten Tabanan mulai dilirik hotel berbintang di Bali. Hal tersebut tak terlepas dari MoU antara Perumda Dharma Santika, Tabanan dengan jaringan hotel Marriot Group.
Direktur Utama Dharma Santika Tabanan Kompiang Gede Pasek Weda mengatakan, daya serap bahan pangan di hotel berbintang kawasan Bali Selatan, mencapai Rp 3-5 miliar per bulan.
“Saya mendengar, dapat info kalau satu hotel untuk pangan bisa sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar per hotel per bulan. Kalau kami satu hotel bisa Rp 1 miliar sudah luar biasa,” kata Pasek Weda, Rabu (31/7/2024).
Pasek menambahkan, bentuk kerjasama ini dilaksanakan untuk mendukung rantai pasok nilai lokal serta meningkatkan pemberdayaan UMKM, peternak, dan petani di Bali, khususnya dari Tabanan.
“Bagi kami, hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar global,” terang Pasek Weda.
Kerjasama antara Perusda Dharma Santika Tabanan dan Marriot Group mulai terjalin sejak November 2021 hingga Juni 2024.
Angka transaksi yang terjadi antara kedua belah pihak diperkirakan mencapai Rp 9,6 miliar.
Pasek Weda menjelaskan, pasokan untuk beras ke Marriot Group rata-rata 7,5-10 ton per bulan. Sedangkan, telur ayam rata-rata 6-8 ribu butir perhari.
“Marriot group sehari membutuhkan telur hingga 25 ribu butir per hari. Sayur mayur sangat variatif. Tahun depan mudah-mudahan bisa ayam, buah-buahan, ikan laut kita juga berpotensi,” kata Kompiang.
Sementara, untuk mengantisipasi adanya permintaan pasokan daging ayam, Pasek Weda menyebut pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan rumah potong ayam.
“Kita juga sudah bekerja sama tinggal ngurus sertifikatnya. Astungkara ke depan bisa ayamnya juga dengan kapasitas sekitar 50 ton perhari di rumah potongnya,” ucapnya.
Lebih jauh, Pasek Weda menyebut inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor industri perhotelan dan sektor-sektor ekonomi lokal.
Tak hanya itu, pelaksanaan MoU ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.
“Pergub ini bertujuan untuk mendorong penggunaan produk-produk lokal Bali dalam berbagai sektor industri dan meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, serta pelaku industri lokal,” ungkap Pasek Weda.
Sementara, Area Vice President Indonesia & Malaysia Marriot International Ramesh Jackson mengatakan, kerjasama yang dilakukan diharapkan berjalan secara berkelanjutan.
Ramesh menambahkan, kerjasama yang dilakukan diharapkan bisa mendukung pertanian sebagai salah satu pendapatan di Bali.
“Kami percaya kerjasama yang luar biasa ini menjadi keterhubungan yang alami dengan kearifan budaya lokal,” kata Ramesh.
Ramesh melanjutkan, Marriot Group mengelola 30 hotel berbintang yang tersebar di seluruh Bali. (nan)