BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Pemuda Katolik Bali Gelar Diskusi Publik Sambut Hari Kartini

Pemua Katolik gelar diskusi publik dengan mengundang tiga politikus perempuan dalam rangka Hari Kartini, Sabtu (20/4/2024). (nan)
Pemua Katolik gelar diskusi publik dengan mengundang tiga politikus perempuan dalam rangka Hari Kartini, Sabtu (20/4/2024). (nan)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Komisariat Daerah (KOMDA) Pemuda Katolik Bali menggelar diskusi publik bertajuk “Perjuangan Perempuan Dalam Dinamika Politik” dalam menyambut Hari Kartini tahun 2024 di Denpasar, Sabtu (20/4/2024)

Tiga politikus perempuan Bali dihadirkan sebagai pembicara yakni anggota DPRD Provinsi Bali dari PSI, Ketua DPW PAN Sry Yogi Lestari dan Gusti Ayu Ardaba Kory yang menjabat sebagai Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar Provinsi Bali.

Grace berpesan, perempuan Bali harus tetap membawa jati dirinya selama berpolitik. Tak hanya itu, kader PSI itu juga meminta jangan pernah merasa tertinggal dari kaum laki-laki.

“Yakinkan pada diri sendiri bahwa perempuan Bali bisa setara dengan kaum laki-laki untuk memperjuangkan kebijakan-kebijakan untuk kepentingan perempuan sendiri, distabilitas, dan terutama gender bahwa kita sama baik perempuan maupun laki-laki,” ungkap Grace.

Senada, Gusti Ayu Ardaba Kory menyebut perempuan Indonesia harus belajar dari sosok RA Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

“Jadi perempuan indonesia harus mengambil spirit dari sosok Kartini dalam perjuagan perempuan dalam dinamika Politik dan kita harus menjadi  kartini masa kini yang mampu menaklukan semua tantangan di masa kini,” tandas Kori.

Sementara, Sri Yogi Lestari mengatakan, Perempuan Bali bali harus berani bersuara di ruang publik.

“Jadi selalu cepat tanggap dan suport dengan siapapun hari ini baik itu perempuan maupun laki-laki karena kita secara Jender sekadang,” ujar Sri Yogi.

Terpisah, Ketua Pemuda Katolik Bali Yogaswara Putra Utama menyatakan, diskusi publik ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap perempuan khususnya di Bali.

“Ketum kita juga mengarahkan para kader yang mumpuni terutama perempuan untuk memenuhi kuota (legislatif), bukan hanya memenuhi secara kuota tetapi secara integritas dan kuantitasnya juga harus ada,” jelas Yogaswara.

Yogaswara menambahkan, keterwakilan perempuan dalam berpolitik telah dijamin pemerintah melalui regulasi undang-undang.

“Terutama kaum perempuan di Bali, mereka harus mau diajak berpikir kritis dan melek berpolitik agar mereka dapat menentukan nasibnya. Melalui politik maka dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang representatif,” ujar Yogaswara. (nan)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *