DENPASAR – Menjelang perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru 2018 ada puluhan gereja dan 18 (Delapan belas) pusat keramaian yang menjadi titik perhatian PLN Unit Induk Distribusi Bali. Bahkan PLN berkomitmen untuk mengoptimalkan ketersediaan pasokan listrik kepada pelanggan selama masa teraebut. Untuk memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap baik, PLN menjalankan masa siaga Natal dan Tahun Baru 2019 sejak tanggal 18 Desember – 8 Januari 2018.
Pada periode siaga ini, PLN tidak melakukan kegiatan pemeliharaan agar pasokan listrik yang disalurkan kepada pelanggan dapat maksimal.
“Petugas kami tetap siaga 24 jam, khusus di beberapa titik keramaian perayaan akan menjadi fokus utama,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Nyoman Suwarjoni Astawa dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (20/12/2018).
PLN memprediksi beban puncak pada pelaksanaan Natal mencapai 827,3 megawatt (MW). Sedangkan pada saat perayaan tahun beru 2019 mencapai 752 MW.
“Dengan prediksi beban tertinggi selama masa siaga, antisipasi pasokan sudah dilakukan,” jelas Astawa.
Secara keseluruhan PLN Unit Induk Distribusi Bali menyiagakan 542 personil pelayanan teknik, 282 pegawai siaga, dan 66 petugas jaringan. Tidak hanya personil, PLN juga menyiagakan 5 unit UPS dengan total kapasitas daya 950 kVa, 27 unit gardu bergerak (UGB), dan 8 unit genset.
“Kami juga sudah mendata titik lokasi pusat perayaan, 51 titik akan menjadi fokus siaga kami,” tambah Astawa.
Perayaan Natal dan tahun baru 2019 di Bali tahun ini juga berdekatan dengan momentum Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kondisi tersebut juga menjadi perhatian PLN Unit Induk Distribusi Bali khususnya terhadap kebutuhan pemasangan penjor oleh masyarakat.
“Kami memohon maaf kepada pelanggan tidak bisa memasang penjor dekat dengan jaringan milik PLN. Ini untuk kemanan bersama,” ungkap General Manger PLN UID Bali.
Pemasangan penjor dekat dengan jaringan listrik dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat umum. Pada musim penghujan dan angin, terdapat potensi penjor basah terkena air atau terjatuh menimpa jaringan listrik PLN. Apabila penjor berada dekat dengan jaringan, pada kondisi basah dapat menjadi penghantar listrik dan dapat menyebabkan masyarakat tersetrum. (Red)