DENPASAR (terasbalinews.com). Gas LPG (Elpiji) ukuran 3 kg atau gas melon mulai langka dan Harga eceran tertinggi (HET) menembus Rp 30 ribu di Denpasar dan Badung. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra angkat suara.
Dewa Indra mengatakan, Pemprov Bali telah menyampaikan hal tersebut kepada Kementerian ESDM.
“Sudah koordinasi juga ke Hiswana migas, Pertamina untuk menata kembali distribusinya,” ungkap Dewa Indra, Jumat (31/5/2024).
Lebih lanjut, Dewa Indra mengatakan bahwa Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Ida Bagus Setiawan telah membuat laporan kepadanya.
Kepada Dewa Indra, Setiawan mengatakan bahwa untuk gas melon masing-masing daerah sudah diberikan kuota.
“Sekarang kita di Bali hampir setiap tahun antara kuota dengan permintaan selalu ada selisih artinya permintaan lebih banyak dari kuotanya,” jelas Dewa Indra.
“Oleh karena itu yang bisa kita lakukan adalah mengatur distribusinya di daerah-daerag mana yang permintaannya relatif lebih kecil kuotanya masih sisa kita geser bawa ke Denpasar,” tambahnya.
Birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng itu melanjutkan, selama dua hari belakangan telah dilakukan penggeseran gas melon ke daerah Bali Selatan khususnya Denpasar dan Badung.
“Sehingga wilayah-wilayah yang distribusi atau ketersediaan LPG 3 kg-nya kurang diambilkan dari wilayah lain dibawa ke sana,” lanjut dia. (nan)