BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Adaptasi dan Inovasi Sebagai Kunci Utama untuk Menarik Potensi Wisatawan Mancanegara

Pengembangan Pariwisata di Bali

whatsapp image 2024 03 24 at 14.07.28
Focus Group Discussion (FGD) tentang Pariwisata yang digelar Bank Indonesia Perwaklan Bali. (foto/ist)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Pariwisata dengan tema “Strategi Optimalisasi Kunjungan dari Kantong Wisman Potensial untuk Mendorong Daya Ungkit Pariwisata Bali” pada tanggal 18 Maret 2024 lalu di Ubud, Gianyar. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam keterangan persnya, Rabu (20/3/2024) menyampaikan, diskusi ini secara luas membahas cara meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Australia, Tiongkok, dan India, yang merupakan tiga negara dengan jumlah wisman tertinggi ke Bali.

“Berdasarkan observasi dari perwakilan RI di ketiga negara tersebut, Bali masih tetap menarik bagi wisman Australia, Tiongkok, dan India. Namun, ada perubahan preferensi wisman setelah pandemi yang perlu diantisipasi, seperti pergeseran preferensi wisman Tiongkok bergeser dari culture dan experience tourism menjadi event tourism,” ujar Erwin.

Diskusi yang bertemakan ”Strategi Optimalisasi Kunjungan dari Kantong Wisman Potensial untuk
Mendorong Daya Ungkit Pariwisata Bali” tersebut juga membahas isu-isu terkini dalam pariwisata Bali, seperti penerapan “tourist levy” dan infrastruktur pendukung mobilitas. Untuk mengimplementasikan tourist levy dengan lancar, penting untuk melakukan sosialisasi agar wisman memahami kebijakan tersebut dan mengevaluasi secara berkala. Selain itu, pembangunan akses transportasi massal seperti Lintas Rel Terpadu (LRT) juga perlu dipercepat untuk meningkatkan kenyamanan mobilitas wisatawan dalam jangka panjang.

“Masa depan pariwisata Bali diharapkan lebih berfokus pada “quality tourism” yang melibatkan peningkatan durasi kunjungan wisatawan dan penciptaan citra Bali yang positif untuk menarik kunjungan berulang. Pengembangan event/atraksi dengan cerita dan konsep berkelanjutan juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali,” tandasnya.

Pengembangan desa wisata juga dianggap sebagai langkah alternatif yang potensial untuk menarik wisatawan dan meningkatkan kualitas pariwisata Bali. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, dan pihak terkait lainnya juga sangat penting dalam mendorong pariwisata berkualitas.

“Beberapa poin penting dihasilkan untuk pengembangan pariwisata Bali di masa depan termasuk keberlanjutan, kolaborasi antar berbagai pihak, diversifikasi produk pariwisata, dan komitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali,” pungkas Erwin.

FGD kali ini dihadiri oleh beberapa narasumber, antara lain Deputi Chief Mission KBRI Beijing, Parulian Silalahi, Minister Counsellor KBRI New Delhi, Hanafi Athena, Minister Counsellor KBRI Canberra, Gunarmand Nainggolan, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Asia-Pasifik Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrisno, Vice President CSR BCA, Nona Faletta Aryuni, dan Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *