(foto – Tim) BI dalam suatu kegiatan bareng mahasiswa dan blogger
BADUNG – Bank Indonesia menggelar acara Nangkring Bareng Blogger dan Mahasiswa di Kuta (30/7/2019). Acara ini pada dasarnya merupakan program edukasi Bank Indonesia untuk memperkenalkan secara lebih luas mengenai fungsi makroprudensial yang diemban oleh Bank Indonesia dan kebijakan makroprudensial yang menjadi salah satu peran Bank Indonesia dalam turut mewujudkan stabilitas sistem keuangan Indonesia.
“Pemahaman mengenai SSK dan kebijakan makroprudensial sangat penting untuk dimiliki seluruh kalangan dan lapisan masyakarat, tidak terkecuali bagi anak-anak muda karena upaya mencapai SSK hanya dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak. Kebijakan makroprudensial yang ditetapkan Bank Indonesia akan efektif apabila dipahami dan direspons positif oleh publik,” begitu diungkapkan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Juda Agung tentang pentingnya acara ini.
Lantas dijabarkan, kebijakan makroprudensial berorientasi pada sistem keuangan secara keseluruhan dan memitigasi risiko sistemik. Menurutnya, risiko sistemik merupakan peningkatan ketidakpastian dalam sistem keuangan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik, sehingga sistem keuangan tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengganggu jalannya perekonomian.
“Sumber risiko sistemik pada sektor keuangan tidak harus berasal dari institusi keuangan, namun bisa berasal dari elemen sistem keuangan lainnya seperti kegagalan korporasi, permasalahan di sistem pembayaran, dan bahkan berasal dari gangguan di luar sistem keuangan,” imbuhnya.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta, terdiri dari blogger dan mahasiswa di Bali juga dihadiri Kepala KPw BI Bali yang Baru, Trisno Nugroho menggantikan Causa Iman Karana yang kini menduduki posisi barunya di Jepang.
Sutrisno menjelaskan, menjadi salah satu prioritas BI dalam melakukan edukasi publik, karena itu pihaknya meyakini bahwa ini adalah kelompok masyarakat yang muda, cerdas dan antusias. Ia meyakini para blogger dan mahasiswa akan meneruskan edukasi ini kepada teman-teman, turut serta menjadi perpanjangan tangan Bank Indonesia untuk mencerdaskan masyarakat terkait SSK dan kebijakan makroprudensial,” katanya.
Bali adalah puncak dari rangkaian acara, setelah sebelumnya digelar di Jakarta, Palembang, dan Yogyakarta mengharapkan generasi milenial secara aktif berperan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan upaya ini, secatta tidak langsung mereka turut berperan mendorong penggunaan pengembangan industri kreatif Indonesia yang berkualitas, membuka lapangan kerja, bahkan juga memperkenalkan Indonesia dan budayanya pada masyarakat internasional, mengembangkan wirausaha, menabung dan berinvestasi dengan bijak, atau banyak cara lainnya yang bisa ditempuh dalam kehidupan sehari-hari.
“Bank Indonesia juga mengajak blogger dan mahasiswa Bali untuk turut mengedukasi masyarakat melalui berbagai kegiatan,” tutupnya.
Bank Indonesia berharap edukasi ini dapat bermanfaat secara luas membangun pemahaman dan dukungan publik terhadap kebijakan makroprudensial Bank Indonesia, stabilitas sistem keuangan Indonesia, hingga akhirnya terhadap perekonomian Indonesia.(wie)