BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.

Ganjar Pranowo: Majukan Industri Kreative Generasi Muda Perlu Ruang Ngobrol

Momen ketika Gubernur Ganjar Pranowo menghubungi Gubernur Bali, Wayan Koster di acara MABAR, Maju Bersama Ganjar (Kaum Muda Berbicara)) di Kebon Vintage Cars Bali, Biaung, Denpasar, Sabtu (17/6/2023). (foto/tbn)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Untuk menumbuh kembangkan industri kreative berbasis platform digital ada 3 hal yang harus diperhatikan. Pertama, adanya akses; kedua, adanya fasilitas dan ketiga, adanya recognise (pengakuan). Hal ini diungkapkan  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam acara MABAR, Maju Bersama Ganjar (Kaum Muda Berbicara) di Kebon Vintage Cars Bali, Biaung, Denpasar, Sabtu (17/6/2023). Apa yang disampaikan Calon Presiden dari PDI Perjuangan ini, jawaban atas apa yang dikemukakan para peserta dan narasumber MABAR.

“Dari ketiga hal ini bagi anak-anak muda harus ada ruang ngobrol. Jadi ruang ngobrolnya ada dua. satu di dunia virtual satu lagi di dunia beneran, audensi, ketemu dengan pemerintah,” ucapnya, seraya menambahkan, daripada mereka “maki-maki” di media sosial.

Dalam kesempatan ini Gubernur Ganjar menyempatkan diri langsung menghubungi Gubernur Bali Wayan Koster. Tujuannya tak lain untuk memastikan dan menyampaikan apa yang menjadi keinginana anak-anak muda ini agar  diberi ruang beraktivitas. Percakapan terbuka Gubernur Ganjar dan Gubernur Koster, langsung didengar para peserta MABAR.

“Gubernur Koster siap memfasilitasi. Ok, katanya, bisa kok ketemu keinginan kawan-kawan agar karya-karyanya untuk bisa diakui,” ungkapnya.

Gubernur Ganjar mewanti-wanti,  dialog yang dilakukan nantinya harus terus menerus, kalau sampai terputus nanti tidak nyambung sedangkan ide dari anak-anak muda ini terus bergerak.

“Lihat saja, kenapa Pak Jokowi (Presiden RI, red) terus aja mengajak anak-anak muda, penyandang disabilitas, karena sebenarnya ‘insight’nya bisa didapat dari mereka,” imbuhnya.

Pengakuannya menurut Ganjar mudah sekali, minta saja mereka melakukan sesuatu yang produktif, mau tidak mereka melakukannya.  Dan bisanya anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi mau saja melakukan, dan itu bisa ditarik menjadi sebuah kebijakan publik.

“Tadi mereka bicara soal sampah, lingkungan, desain kreative. Wah mereka orang-orang hebat,” cetusnya. Ganjar mengakui dirinya selaku pimpinan daerah melakukan hal itu dengan meng”hire” orang melakukannya

“Lihat saja di IG saya, memang yang ngerjakan PNS, bukan. Justru mereka-mereka yang memiliki ide-ide kreative. saya masukkan mereka sebagai staff saya,” ungkapnya.

Stimulus yang bisa diberikan pemerintah menurut Ganjar, mestinya mereka diajak terlibat langsung. Kalau karya bisa dibeli “Offtaker”nya pemerintah.

“Basic knowledgenya (pengetahuannya, red) mesti diasah, berikan akses permodalan melalui perbankan dan yang terakhir didampingi,” tutupnya.

Seperti diketahui, dalam MABAR yang dihadiri ratusan generasi milenial Kota Denpasar dan sekitarnya, narasumber yang hadir selain memaparkan apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diupayakan, juga menyampaikan persoalan yang kerap menghadang mereka dalam beraktivitas. Namun Seorang Ganjar Pranowo yang juga penggiat Media Sosial, secara gamblang memberikan gambaran sertag solusi bagaimana industri kreative berbasis platform digital peluannya masih terbuka lebar. (yak)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *