BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

God Bless “Anthology 50th Anniversary” Eksistensi Legenda Musik Indonesia

Penampilan God Bless di konperensi pers "God Bless 50th Anthology" di Kekeb Resto, Nusa Dua, Bali, Jumat (21/7/2023). (foto/tbn)
banner 120x600

BADUNG (terasbalinews.com). Tahun 2023 ini, God Bless bakal merayakan peringatan usia emas dalam berkarya. Selain menjadi ikon musik rock Indonesia, God Bless  bisa dibilang legenda musik Indonesia, bagian dari warisan budaya bangsa yang karyanya telah meneguhkan eksistensinya di dunia musik Indonesia.

Salah satu proyek besar yang sedang dikerjakan oleh God Bless adalah merilis album “Anthology 50th Anniversary”, dimana proses rekamannya melibatkan Tohpati sebagai penata musik, dan Hendra Lie, pemilik Mata Elang Production, bertindak sebagai produser eksekutif. Rangkaian kegiatan peringatan 50 tahun ini akan dipuncaki konser tunggal God Bless di Istora Senayan Jakarta pada tanggal 10 November 2023 mendatang.

Menurut salah seorang personil God Bless, Ahmad Albar atau kerap disapa “Iyek” perjalanan God Bless menuju usia emasnya, kuncinya saling memahami dan toleransi.

“Banyak perbedaan diantara kita, tapi dengan toleransi dan saling memahami dan ini yang menguatkan kita,” ujar Iyek didampingi personil God Bless lainnya seperti Ian Antono, Donny Fattah, Yockie Surjoprajogo dan Fajar Satritama, saat menggelar konperensi pers “God Bless 50th Anthology” di Kekeb Resto, Nusa Dua, Bali, Jumat (21/7/2023).

Seluruh rangkaian perayaan ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Rencananya, bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, God Bless akan mengadakan Pameran Koleksi Masterpiece di salah satu bangunan Cagar Budaya Nasional.

Tak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi dan inisiatif dari Pemerintah, Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan juga memberikan dukungan dalam produksi video klip lagu “Musisi” yang diambil dari album Anthology 50th Anniversary.

Kegiatan produksi video klip ini dikerjakan oleh Museum dan Cagar Budaya di bawah arahan Ahmad Mahendra, sebagai bentuk penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia terhadap para seniman yang telah berkontribusi besar bagi sejarah musik Indonesia.

Video klip “Musisi” disutradarai oleh Erick Est, seorang sineas muda dari Bali, yang juga melibatkan Ezekiel Rangga (Tanah Air Project) sebagai Technical Director yang bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan produksinya.

Dalam video klip ini, nuansa rock elegan dan megah hadir dengan melibatkan banyak seniman muda dari tim orkestra Institut Seni Indonesia Jogjakarta, serta melibatkan sedikitnya 230 orang pekerja produksi, 55 orang pekerja UMKM kuliner, dan 77 orang pekerja rental dan akomodasi. (yak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *