DENPASAR – Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Bali melepas sebanyak 21 mahasiswa dari keluarga kurang mampu pendampingan JPKP Bali kepada IHDN (Institut Hindu Dharma Negeri) Denpasar, Minggu (9/9/2018) pekan lalu di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar. Hal ini sebagai aksi nyata JPKP Bali mendukung pemerataan akses pendidikan tinggi khususnya dari warga kurang mampu.
Acara dihadiri Rektor IHDN Denpasar Prof. I Gusti Ngurah Sudiana, Ketua DPW JPKP Bali I Gede Putu Eka Budiyasa serta jajaran. Istimewanya juga hadir istri Gubernur Bali I Wayan Koster yakni Ni Putu Putri Suastini Koster.
Ketua Panitia Ni Nyoman Trisnayanthi, SE mengatakan siswa pendampingan JPKB Bali yang mendapatkan beasiswa penuh di IHDN ini merupakan realisasi dari kerjasama atau MoU sebelumnya. Sebanyak 21 ini siswa ini diantaranya dari Badung 6 orang, Denpasar 2 orang, Tabanan 1 orang, Jembrana 1 orang, Karangasem 2 orang, Buleleng 1 orang dan Bangli 8 orang.
“Program pendampingan pendidikan ini upaya kami agar generasi muda khususnya dalam kalangan keluarga kurang mampu dapat menikmati hak setara dalam pendidikan,” ujarnya lantas menambahkan acara ini juga menjadi ajang sosialisasi pendampingan JPKP bersama tokoh masyarakat dalam mengawal program pro rakyat khususnya di bidang pendidikan.
Rektor IHDN Denpasar Prof. I Gusti Ngurah Sudiana mengapresiasi keseriusan JPKP Bali dalam mendampingi para calon mahasiswa kurang mampu dan menghubungkannya ke IHDN Denpasar.
“Kami menyambut terbuka kerjasama ini agar lebih banyak generasi muda kita dapat kuliah di IHDN,” ujarnya.
IHDN pun membuka pintu lebar-lebar bagi calon mahasiswa yang didampingi dan diajukan JPKP Bali dengan memberikan beasiswa penuh hingga 8 semester. Tiap bulan mahasiswa ini akan diberikan beasiswa pendidikan sebesar Rp 1 juta atau sebesar Rp 6 juta per semester.
“Setelah lulus kuliah kami harapkan para mahasiswa ini bisa menjadi contoh bagi yang lainnya. Sebab di tengah keterbatasan ekonomi mereka punya semangat kuliah yang tinggi,” kata Prof Sudiana.
Kerjasama pemberian beasiswa mahasiswa kurang mampu pendampingan JPKP ini pun akan dilanjutkan untuk seterusnya. Diharapkan semakin banyak calon mahasiswa yang bisa diterima di IHND.
“Kalau sekarang 21 orang. Tahun depan kami harapkan bisa 40 atau lebih calon mahasiswa pendampingan JPKP yang kami terima di IHDN,” tambah Prof Sudiana.
Ketua DPW JPKP Bali I Gede Putu Eka Budiyasa merasa bersyukur atas realisasi kerjasama dengan IHDN ini.
“Berkat niat baik dan apa yang dicita-citakan Pak Rektor IHDN, JPKP diberikan kewenangan menemukan dan merekomendasikan calon mahasiswa yang kurang mampu untuk bisa kuliah dan dapat beasiswa di IHDN,” ujarnya.
Di tahun berikutnya, JPKP Bali tetap berkomitmen membantu lebih banyak calon mahasiswa dari seluruh Bali. JPKP Bali juga memastikan proses rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa yang didampingi untuk direkomendasikan ke IHDN ini benar-benar dari keluarga kurang mampu tanpa ada rekayasa administrasi apapun.
“Kami memastikan tidak ada pelanggaran dalam proses rekomendasi calon mahasiswa. JPKP memamlng pinggir intens dan getol dari hulu ke hilir untuk taati aturan,” pungkasnya.(red)