DENPASAR (terasbalinews.com). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyebut pengelolaan sampah di Pulau Dewata belum optimal karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, di Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Senin (6/5/2024).
“Namun pengelolaan sampah belum dapat dilaksanakan dengan optimal dikarenakan belum terbangunnya kesadaran pemilahan sampah dari sumber sehingga membebani operasional fasilitas pengolahan sampah.
Serinah yang datang mewakili penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, mengungkapkan, Bali sejatinya memiliki 278 unit TPS3R yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota dan juga 7 unit TPST di empat Kabupaten/Kota.
Hanya saja, kata Serinah, hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah volume sampah yang mencapai 3.367 ton/hari dan dengan persentase sampah terkelola mencapai 75,94 persen, dimana sebagian besar sampah masih diangkut ke TPA dengan persentase 61,41 persen.
“Kunci keberhasilannya (penanganan sampah) adalah adanya partisipasi aktif masyarakat dengan melakukan pengurangan timbulan sampah dan pemilahan sampah,” tambah Serinah.
Sementara, Koordinator Harian Stranas PK, Komisi Pemberantasan Korupsi, Aminudin menyampaikan, potensi sampah di tiap daerah itu besar kalau bisa diolah dengan tepat.
Bahkan, kata dia, sampah bisa menjadi sumber pendapatan daerah, jika potensi tersebut dikelola dengan baik dan efisien.
“Dengan pengelolaan yang tepat, tidak saja permasalahan sampah yang dapat teratasi namun di sisi lain dapat bernilai ekonomis,” ucap Aminudin dalam keterangan tertulis. (nan)