DENPASAR (terasbalinews.com). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengeklaim pembangunan Turyapada Tower molor karena faktor cuaca. Sebelumnya, pembangunan dijadwalkan dimulai 27 Maret 2024 kemarin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, pihak kontraktor bahkan mengajukan penundaan pengerjaan.
Dewa Indra juga berencana akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kominfo Gede Pramana terkait keterlambatan pengerjaan proyek Turyapada Tower.
“Saya coba tanyakan Kadiskominfo, karena kemarin kan hujan terus kan di Bedugul. Karena itu dari pihak kontraktor mengajukan permohonan perpanjangan karena faktor cuaca.
“Jadi faktor cuaca itu menyebabkan orang tidak bekerja, jika dipaksakan bekerja terkait keamanan,” tutur Dewa Indra di Kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (1/4/2014).
Dewa Indra melanjutkan, permohonan soal pengerjaan proyek akan dibahas oleh manajeman kontruksi dan Diskominfo Provinsi Bali.
“Saya belum tahu hasilnya jadi ada pertimbangan faktor cuaca untuk diperpanjang sedikit,” timpal birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng tersebut.
Yang pasti, kata Dewa Indra, anggaran untuk proyek Turyapada Tower telah tersedia dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali.
Turyapada Tower sendiri diproyeksikan menelan anggaran sebesar Rp 311 miliar. Untuk tahun ini, dicairkan sebesar Rp 104 miliar.
“Anggaran sudah tersedia, di APBD sudah disediakan karena dulu harusnya selesai tahun lalu. Semua yang kewajiban-kewajiban Pemprov Bali yang harusnya diselesaikan tahun 2023 karena kita mengalami kondisi keuangan.
“Yang belum memungkinkan kita reschedule (tahun) 2024. Jadi sudah kita anggarkan termasuk BKK kabupaten yang tertunda kita anggarkan,” tandas Dewa Indra.