BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Peragaan Busana PKB XLV Duta Badung Sabet Juara III

Duta Kabupaten Badung di Ajang Wimbakara (lomba) Design dan Peragaan Busana Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV. (foto/ist)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Duta Kabupaten Badung ikut berpartisipasi dalam Ajang Wimbakara (lomba) Design dan Peragaan Busana Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV, yang berlangsung, Minggu (2/7/2023), di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali. Dalam ajang ini, I Gusti Ngurah Agung Sasmitra Wiguna, SE., berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menjadi juara III dalam kategori busana kerja.

Dalam Ajang Wimbakara (lomba) Design dan Peragaan Busana PKB XLV, Kabupaten Badung mengirimkan dua duta, yaitu I Gusti Ngurah Agung Sasmitra Wiguna, SE., untuk kategori desain busana adat kerja berpasangan dan busana malam berpasangan. Sementara itu, Ida Bagus Cakra Manuaba mengikuti kategori desain busana toga endek berpasangan.

Setelah lomba, I Gusti Ngurah Agung Sasmitra Wiguna, SE., sebagai perancang busana adat kerja berpasangan dan busana malam berpasangan, menjelaskan tema yang diangkatnya. Untuk busana adat kerja berpasangan, ia memilih tema ‘Tanjung Benoa’.

“Tanjung Benoa, seperti yang kita tahu, adalah daerah pariwisata. Oleh karena itu, saya mengangkat tema laut Tanjung Benoa dengan keanekaragaman hewan di sana, khususnya untuk wisata snorkeling,” ujar pria yang biasa disapa Jung Sas ini.

Sementara itu, untuk busana malam, ia mengambil tema ‘Dewa Baruna’ yang digambarkan dengan filosofi naga. Dengan demikian, busana malam dan busana adat kerja yang dia buat sesuai dengan tema PKB yaitu ‘Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi Samudera Cipta Peradaban’.

Jung Sas mengaku merasa luar biasa bisa meraih juara meskipun persiapannya terbatas.

“Sejujurnya, persiapan saya untuk lomba tahun ini kurang memadai, karena terbagi dengan kegiatan fashion show Dekranasda Provinsi Bali di GWK. Jadi saya harus membagi waktu dan menentukan prioritas. Namun, saya tetap melaksanakan rencana dari awal yaitu menampilkan busana kerja berdasarkan tema Tanjung Benoa,” katanya.

Motif kain yang digunakan ditenun selama sekitar 2 bulan. Proses penenunan membutuhkan waktu yang cukup lama karena ia harus membuat busana sesuai dengan tema dengan memperhatikan motif endek yang sesuai.

“Terima kasih terutama kepada Pemerintah Provinsi Bali yang setiap tahun melaksanakan PKB secara berkelanjutan, dan tentu saja kepada pemerintah Kabupaten Badung yang telah mempercayai saya dari tahun ke tahun untuk mewakili Badung dalam ajang lomba busana. Ke depan, saya berharap acara-acara seperti ini dapat diadakan sehingga dapat melahirkan generasi muda Bali, khususnya Badung, yang memiliki potensi dalam bidang desain dan modeling,” tambahnya.

Hal serupa juga

disampaikan oleh Duta Kabupaten Badung lainnya, Ida Bagus Cakra Manuaba. Sebagai perancang busana toga endek berpasangan, pria asal Sempidi ini mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Badung.

“Saya juga ingin berterima kasih kepada Bapak Bupati Badung dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada kami, generasi muda, untuk berpartisipasi dalam Pesta Kesenian Bali 2023, membawa nama Badung, dan menggunakan bakat-bakat Badung yang menghasilkan prestasi terbaik untuk Badung,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ida Bagus Cakra Manuaba menjelaskan tema yang diangkat dalam kategori busana endek toga berpasangan yaitu ‘Melasti’. Lomba ini merupakan lomba baru yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam PKB tahun 2023.

“Saya memilih tema ‘Melasti’ karena di Badung, tepatnya di Ungasan, terdapat Pantai Melasti yang memiliki keindahan dan pesona yang luar biasa,” ungkapnya.

Dari tema tersebut, ia menciptakan motif gelombang air laut yang menggambarkan perjalanan dari dalam laut menuju tepi laut dan memecah batu karang. Ini juga mencerminkan perjuangan seorang mahasiswa, di mana prosesnya dimulai dari belajar hingga akhirnya lulus.

“Nah, yang saya harapkan dari ‘Melasti’ ini adalah meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Badung dan menciptakan perubahan di mana Pantai Melasti yang sebelumnya sulit dijangkau karena tertutup batu karang kini dapat dinikmati oleh semua orang berkat kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Badung dan masyarakat,” paparnya.

Dengan adanya kategori lomba baru ini, dikatakan bahwa ini sangat baik. Dengan mengadakan lomba-lomba yang inovatif, terutama yang baru dan belum pernah dilaksanakan sebelumnya, dapat meningkatkan kreativitas generasi muda.

“Terlebih lagi, jika desain yang dihasilkan dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat wisuda. Toga ini bisa digunakan di setiap universitas, sehingga dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat yang terlibat dalam UMKM tenun dan desain, serta memberikan nilai tambah ekonomi,” pungkasnya. (*/tbn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *