BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Agung Paramita Dewi (APD), Pemberdayaan Posyandu Dalam Pencegahan Stunting

A A Istri Paramita Dewi, SM., atau kerap disapa Agung Paramita Dewi (APD) saat memberikan edukasi pencegahan stunting. (foto/tbn)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Tingkat stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia masih memprihatinkan. Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.

Prediksi tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap stabil, dan populasi yang besar. Dari komposisi usia penduduk, pada 2030, 70 persen penduduk Indonesia berusia 15-64 tahun, atau berada dalam masa produktif. Komposisi ini disebut sebagai bonus demografi. Kelompok usia produktif inilah, yang jumlahnya diperkirakan 180 juta jiwa, yang akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional.

Menyadari pentingnya pencegahan stunting pada anak, salah seorang tokoh perempuan Denpasar A A Istri Paramita Dewi, SM., atau lebih dikenal sebagai Agung Paramita Dewi (APD) memberikan dukungan kepada program pencegahan stunting oleh pemerintah melalui pemberdayaan kader posyandu, sebagai garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak.

“Pemberdayaan dilakukan melalui penyediaan edukasi dan pelatihan mengenai konsep komunikasi dasar dan informasi terkait stunting yang dibutuhkan oleh para kader untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di Posyandu,” ujar Agung Paramita Dewi yang kerap berkeliling memberikan edukasi pencegahan stunting di seputaran Kota Denpasar, Selasa (14/11/2023) di Denpasar.

Menurut Agung Paramita Dewi (APD) yang akan maju dalam Pileg 2024 melalui PDI Perjuangan ini, pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan kader posyandu, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan masyarakat secara luas.

“Kita semua dapat berkontribusi dalam upaya bersama mencegah stunting pada anak. Caranya adalah dengan memahami, menyampaikan, dan mengingatkan informasi terkait pencegahan stunting kepada diri sendiri, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak balita di sekitar kita. Dengan kesadaran dan partisipasi kita semua, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal bagi anak-anak,” ucap Agung Paramita Dewi yang merupakan Putri dari Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM.

Diuraikan, stunting merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan sering mengalami infeksi, ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang tidak mencapai standar. Dampaknya sangat signifikan terhadap tumbuh kembang anak, termasuk peningkatan risiko penyakit, gangguan kecerdasan, serta fungsi tubuh yang tidak optimal.

“Stunting pada anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik dari lingkungan eksternal maupun internal yang sebenarnya dapat cegah dan diperbaiki, antara lain; kurangnya asupan gizi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terhadap gizi, infeksi yang berulang, terbatas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, pola asuh yang salah dan kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” pungkasnya. (yak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *