BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Diskusi Publik Agung Rai Wirajaya Bersama BI: QRIS Bukan Aplikasi Melainkan Kebijakan Standarisasi QR Code Pembayaran

Diskusi Publik dengan penyerahan plakat penghargaan kepada narasumber diskusi publik "Transformasi Digital Dalam Sistem Pembayaran Dan Perannya Mendorong Inklusi Keuangan Di Indonesia" pada Jumat (7/7/2023) di Denpasar. (foto/tbn)
banner 120x600

DENPASAR (terasbalinews.com). Penggunaan alat pembayaran digital berbasis QR Code Indonesia Standart atau QRIS semakin populer di masyarakat Bali. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pengguna QRIS di Bali.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia Bali, jumlah pengguna QRIS di Bali mencapai 794.908 hingga Mei 2023, meningkat sebesar 99% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang mencatat sebanyak 398.411 pengguna.

“Dengan meningkatnya jumlah pengguna QRIS, juga terjadi peningkatan dalam jumlah transaksi pembayaran menggunakan QRIS,” ujar Direktur/Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia, GA Diah Utari, saat menghadiri Diskusi Publik dengan tema “Transformasi Digital Dalam Sistem Pembayaran Dan Perannya Mendorong Inklusi Keuangan Di Indonesia” pada Jumat (7/7/2023) di Denpasar. Diskusi tersebut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, dan tokoh perempuan Denpasar, A A Istri Paramita Dewi atau APD.

Diah Utari menyatakan bahwa meningkatnya penggunaan QRIS bukan tanpa alasan. Masyarakat melihat keunggulan penggunaan QRIS, seperti kemudahan, manfaat, dan keamanannya, serta faktor CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal).

Sementara itu, Agung Rai Wirajaya atau ARW menyampaikan bahwa faktor pendorong meningkatnya penggunaan QRIS di Bali adalah adanya peningkatan jumlah pedagang yang menerima pembayaran menggunakan QRIS, pertumbuhan ekonomi Bali pasca-COVID-19, dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan QRIS.

Namun, ARW juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi seperti nomor PIN, data diri, nomor OTP/Token yang terhubung dengan perangkat elektronik, dan nomor pada kartu debit/kredit agar data pribadi tidak jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.

Bank Indonesia Provinsi Bali terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan melalui program dan kegiatan strategis untuk mendorong perluasan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH). Tujuannya adalah agar seluruh masyarakat, terutama UMKM, dapat memanfaatkan QRIS dalam bertransaksi. Salah satu langkah yang diambil untuk memperluas penggunaan QRIS di Bali adalah melibatkan Bank Indonesia Provinsi Bali, Komisi XI DPR RI, dan semua bank di Bali.

Sebelumnya, Bank Indonesia Provinsi Bali juga telah melaksanakan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman Pakai) QRIS di pasar tradisional di Bali. Selain itu, QRIS juga digunakan untuk transaksi pembayaran pajak dan retribusi di seluruh wilayah Provinsi Bali.

Bank Indonesia terus mendorong penggunaan QRIS karena memberikan manfaat bagi penjual dan pembeli. Bagi penjual, mereka tidak perlu repot menyediakan uang kembalian, tidak ada risiko uang palsu, dan memudahkan pembangunan profil kredit karena semua transaksi langsung masuk ke rekening. Sementara bagi pembeli, penggunaan QRIS lebih higienis dan efisien karena hanya memerlukan telepon genggam, semua pengeluaran tercatat, dan tanpa biaya tambahan. (yak)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *